kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Garap pabrik CAP2, Chandra Asri yakin bisa penuhi permintaan yang terus meningkat


Selasa, 10 Agustus 2021 / 17:16 WIB
Garap pabrik CAP2, Chandra Asri yakin bisa penuhi permintaan yang terus meningkat
ILUSTRASI. Kompleks petrokimia terpadu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) di Cilegon, Banten, Kamis (19/7). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/pras/18


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) memastikan proyek pabrik baru Chandra Asri Perkasa (CAP) 2 terus berjalan. Untuk memuluskan proyek tersebut, Chandra Asri telah memilih Thai Oil Public Company Limited (Thaioil), kilang Refinery unggulan dari PTT Public Company Limited (PTT), sebagai investor strategis melalui proses yang ketat.

"Thaioil terpilih dengan mempertimbangkan penyelarasan strategis, nilai sinergis, prinsip kemitraan, manajemen dan kesesuaian teknologi," ujar Direktur Sumber daya Manusia dan Urusan Korporat sekaligus Sekretaris Perusahaan Chandra Asri Suryandi, Selasa (10/8).

Secara keseluruhan, Thaioil memiliki kecocokan terkuat dalam pengetahuan teknis dan keahlian di industri ini, termasuk mengenai manajemen, keuangan dan keahlian teknis.

Suryandi mengatakan, CAP dan Thaioil telah menandatangani perjanjian-perjanjian definitif untuk dilanjutkan ke penambahan modal di CAP melalui Penawaran Umum Terbatas yang diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Rights issue ini akan mengikuti persetujuan dari OJK dan diharapkan selesai selambat-lambatnya pada 30 September 2021.

Baca Juga: Bantu tangani Covid-29, Krakatau Steel (KRAS) salurkan 25.438 tabung oksigen gratis

Transaksi ini dilakukan melalui rights issue yang telah ditetapkan oleh regulasi yang berlaku di Indonesia. Dana yang kami kumpulkan melalui righst issue ini akan digunakan untuk pengembangan dan pembangunan kompleks petrokimia terintegrasi skala global kedua di Indonesia (CAP2).

"Dengan kompleks kedua ini diharapkan dapat memenuhi pertumbuhan permintaan domestik Indonesia yang terus meningkat, mendukung visi pemerintah untuk Industri 4.0 dan menciptakan karier jangka panjang yang bernilai tinggi," kata Suryandi.

Pemegang saham utama Chandra Asri yaitu PT. Barito Pacific., Tbk dan SCG Chemicals Co., Ltd (SCG Chemicals) mendukung penuh aksi korporasi untuk menyuntikkan ekuitas ke CAP ini.

Total perkiraan investasi Thaioil yang memperoleh 15% kepemilikan saham di Chandra Asri setelah right issue dan SCG Chemicals yang mempertahankan sekitar 30,57% dari kepemilikan saham di Chandra Asri, mencapai hingga US$ 1,3 miliar.

Baca Juga: Strategi Kemenperin kembangkan industri pertahanan dan keamanan

Transaksi ini masih mensyaratkan persetujuan regulator yang berlaku, termasuk dari OJK dan diharapkan selesai selambat-lambatnya 30 September 2021. Modal US$ 1,3 miliar ini merupakan bagian dari investasi untuk pembiayaan CAP2 yang biaya proyeknya mencapai US$ 5 miliar atau setara sekitar Rp 65,8 triliun.

Tergantung pada Final Investment Decision (FID) untuk CAP2 yang ditargetkan pada tahun 2022, Thaioil dan SCG Chemicals dapat selanjutnya secara kolektif berinvestasi hingga 0,4 miliar dolar AS. "Metode selanjutnya akan ditentukan oleh para pihak dan tetap tunduk pada persetujuan pemegang saham Chandra Asri serta otoritas pemerintah terkait," katanya.

Suryandi memprediksi, konstruksi yang memakan waktu 4-5 tahun ini akan menciptakan 25.000 lapangan pekerjaan pada masa konstruksi.

Hasil kajian dari DDTC Tax Consulting pada 2021 mengatakan bahwa proyek CAP2 ini dapat menciptakan hilirisasi, memberikan pekerjaan langsung terhadap 3 juta orang, memberikan kontribusi peredaran upah nasional sebesar Rp 8,6 triliun, memberikan output langsung terhadap PDB Rp 41 triliun yang berdampak turunan terhadap perekonomian Rp 220 triliun.

Selain itu, CAP 2 ini akan menggandakan kapasitas produksi menjadi 4,2 juta ton per tahun menjadi lebih dari 8 juta ton per tahun. Dengan itu, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik dan mengurangi ketergantungan kita pada impor.

“Yang tentu saja akan terbuka juga peluang pengembangan usaha di Industri hilir yang menggunakan produk petrokimia, penyediaan aktivitas ekonomi berkelanjutan, perbaikan devisa, technology sharing, dampak eksternalitas pengganda terhadap kawasan sekitarnya,” ujarnya.

Selanjutnya: Kuartal II 2021, ekonomi Pulau Jawa ditopang vaksinasi dan stimulus PEN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×