Reporter: Venny Suryanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Optimisme ini juga didorong oleh data Badan Pusat Statistik yang menunjukkan tren positif aktivitas ekspor nasional sebesar 54,46% dibandingkan tahun sebelumnya. Melalui berbagai inisiatif tersebut, Garuda Indonesia optimistis mampu membukukan kinerja operasional kargo dengan catatan positif di akhir tahun 2021 mendatang.
Garuda Indonesia berupaya terus mengoptimalkan berbagai inisiatif strategis yang dijalankan khususnya dengan memaksimalkan momentum akhir tahun. “Melalui perayaan Natal dan Tahun Baru yang tentu saja berdampak signifikan terhadap sektor e-commmerce maupun lini logistik penunjang lainnya yang berkenaan dengan trafik bisnis kargo udara,” ujar Irfan.
Irfan menambahkan, di semester kedua 2021, pihaknya menyiapkan sejumlah strategi dan rencana bisnis. Sejumah strategi GIAA misalnya penambahan kapasitas dan penyesuaian frekuensi penerbangan kargo, serta mengkaji lebih lanjut rute-rute potensial yang dapat mendukung perluasan konektivitas penerbangan khusus kargo baik domestik maupun regional. “Hal itu untuk melengkapi rute yang telah tersedia saat ini yaitu Manado-Narita, Makassar-Singapura, Denpasar-Hong Kong, dan Surabaya-Hong kong,” kata dia.
Garuda masih belum berencana untuk menambah armada maupun memodifikasi armadanya. Pada April lalu, Garuda Indonesia telah mengonversi dua armada Airbus A330-300 menjadi passenger freighter cargo dengan menyesuaikan konfigurasi kursi penumpang pada upper deck atau cabin. GIAA juga menyesuaikan lantai upper deck untuk memaksimalkan seluruh area pesawat sebagai lokasi penyimpanan kargo selain di area lower deck/cargo compartment.
Baca Juga: Maskapai Udara Terseok-seok, Garuda Merugi dan Lion Air Rumahkan Karyawan
Adapun setiap armada mampu mengangkut hingga 40 ton pada setiap penerbangannya. Sebagai pembanding, Di tahun lalu, Garuda juga turut mengoptimalkan kompartemen penumpang agar dapat meningkatkan jumlah angkutan kargo sesuai dengan ketentuan dan izin dari otoritas berwenang.
Sehingga untuk saat ini Garuda Indonesia masih akan fokus memantau progress dari aktivitas kargo. Bila permintaan meningkat signifikan, Garuda tidak menutup kemungkinan akan menyiapkan berbagai infrastruktur tambahan layanan penerbangan dengan mempertimbangkan kebutuhan sasaran pasar baik untuk UMKM maupun komoditas ekspor unggulan Indonesia.
Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) Rugi Bersih US$ 384,35 Juta di Kuartal Pertama 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News