kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.205   64,44   0,90%
  • KOMPAS100 1.107   12,16   1,11%
  • LQ45 879   12,29   1,42%
  • ISSI 221   1,13   0,52%
  • IDX30 449   6,77   1,53%
  • IDXHIDIV20 541   6,33   1,18%
  • IDX80 127   1,54   1,22%
  • IDXV30 135   0,55   0,41%
  • IDXQ30 149   1,80   1,22%

Garuda Indonesia: Kenaikan tarif batas bawah 35% akan positif bagi Citilink


Rabu, 29 Agustus 2018 / 19:31 WIB
Garuda Indonesia: Kenaikan tarif batas bawah 35% akan positif bagi Citilink
ILUSTRASI. Pesawat Garuda Indonesia di area GMF


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian perhubungan berencana menaikkan tarif batas bawah (TBB) dari sebelumnya 30% dari tarif batas atas (TBA) menjadi 35% dari TBA.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Helmi Imam Satriyono mengatakan, kenaikan itu bakal berdampak bagi maskapai low cost carrier (LCC) yang cenderung menetapkan harga di level TBB.

Lebih lanjut Helmi mengatakan, bila direalisasikan kenaikan TBB itu akan berdampak pada Citilink, anak usaha Garuda Indonesia yang memang bermain di LCC. "Dampaknya kalau buat Citilink justru ok," katanya kepada Kontan.co.id pada Rabu (29/8).

Terang saja, karena naiknya TBB itu bakal secara otomatis menaikkan tarif tiket pesawat yang selama ini bermain di tarif bawah. Citilink sebagai LCC merupakan salah satunya.

Kenaikan itu bakal menolong perusahaan untuk memperoleh pendapatan lebih positif. Terlebih jika dilihat pada laporan keuangan grup, Garuda Indonesia harus menghadapi kenaikan beban avtur yang secara year on year naik 11% dari US$ 571,1 juta di semester I-2017 menjadi US$ 639,7 juta di periode yang sama tahun ini.

Helmi menambahkan TBB bakal mempengaruhi harga tiket di rute-rute tertentu. Sayangnya, Helmi menolak untuk menyebut rute mana saja yang bakal berpotensi naik di Grup Garuda Indonesia termasuk Citilink.

Tapi, kata Helmi, ada indikasi-indikasi tertentu bagi rute-rute yang umumnya menggunanakan TBB. "Salah satu indikasinya, di rute tersebut banyak maskapai LCC," katanya. Di rute tersebut terdapat persaingan yang cukup tinggi dari segi harga, serta memiliki karakteristik penumpang yang rentan dengan harga tiket pesawat.

Namun secara umum, naiknya TBB akan berdampak positif tidak hanya bagi Garuda Indonesia tapi juga bagi industri penerbangan. Dengan naiknya TBB, maka maskapai bisa sedikit bernapas dari naiknya harga bahan bakar pesawat.

Naiknya rute TBB juga tidak akan menaikkan seluruh harga tiket pesawat. Sebab beberapa rute malah menggunakan TBA. Rute-rute, tersebut tidak akan terganggu oleh kenaikan TBB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×