kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Garuda Indonesia optimis kinerja akan semakin pulih dengan bantuan dana OWK


Minggu, 31 Januari 2021 / 19:37 WIB
Garuda Indonesia optimis kinerja akan semakin pulih dengan bantuan dana OWK
ILUSTRASI. Pesawat Garuda Indonesia.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan berhati-hati dalam mencairkan dana obligasi wajib konversi (OWK). Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menyebutkan menjelaskan pencairan dana OWK akan dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan memprioritaskan kepentingan bersama dengan senantiasa menjunjung tinggi asas kepatuhan terhadap aspek Good Corporate Governance.

"Adanya dukungan PEN yang diberikan pemerintah melalui penerbitan OWK ini dapat digunakan hanya sesuai dengan kebutuhan akselerasi pemulihan bisnis Garuda Indonesia secara tepat guna dan proporsional," ujarnya kepada kontan.co.id, Sabtu (30/1).

Lebih lanjut, dari hasil kesepakatan bersama yang telah diperoleh sebelumnya, nilai OWK sebagai instrumen PEN sebesar Rp 8,5 triliun dan availability period hingga 2027. Mengacu dari sana, implementasi pencairan dana OWK yang telah disepakati saat ini adalah sebesar Rp 1 triliun dengan tenor 3 tahun. Dana tersebut, diproyeksikan akan cair akhir bulan ini.

Baca Juga: SMR Utama (SMRU) incar volume overburden removal sebesar 27 juta bcm pada tahun ini

Irfan juga menjelaskan dengan masuknya dana korporasi ini maka akan terjadi peningkatan nilai kas setara kas perusahaan dari dana hasil transaksi, sehingga dapat meningkatkan rasio dan modal kerja perusahaan. "Kami berharap bahwa dengan penerbitan OWK ini dapat mendorong lebih cepat upaya pemulihan industri penerbangan yang dapat diharapkan dapat lebih lanjut mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional," paparnya.

Selain itu, dalam upaya mendorong percepatan pemulihan kinerja pihaknya juga terus mengoptimalkan berbagai upaya strategi yang telah dijalankan dalam memperbaiki kinerja fundamentalnya. Beberapa langkah strategis itu meliputi renegosiasi biaya sewa pesawat, relaksasi finansial, penyelarasan produksi memperhatikan tingkat permintaan yang ada, hingga restrukturisasi jaringan penerbangan.

Dari aspek kinerja operasional, Irfan menjabarkan hingga awal kuartal IV-2020 Garuda Indonesia berhasil mencatatkan jumlah penumpang tertinggi selama pandemi di mana pada November 2020 lalu, Garuda Indonesia Group berhasil membukukan jumlah penumpang mencapai lebih dari 1,020 juta penumpang atau tumbuh sebesar 38,04% dari bulan Oktober 2020.

Dari angkutan kargo dan charter, perusahaan juga turut mencatatkan pertumbuhan signifikan khususnya dari aspek kontribusi pendapatan perusahaan yang cenderung meningkat dan melengkapi core utama bisnis Garuda Indonesia saat ini, yakni layanan penerbangan penumpang berjadwal. Bisnis angkutan kargo, pada November 2020 Garuda Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan kargo sebesar 12,2% dari Oktober 2020 lalu menjadi 24,6 ribu ton angkutan kargo.

Baca Juga: Malindo Feedmill (MAIN) menyiapkan capex US$ 15 juta tahun ini

"Dari aspek pengelolaan biaya produksi, kami juga secara konsisten menerapkan upaya upaya strategis yang salah satunya melalui negosiasi biaya sewa pesawat, negosiasi dengan pihak ketiga lainnya, serta berbagai optimalisasi biaya penunjang lainnya yang mana penghematan per bulannya yang diperoleh mencapai sebesar US$ 15 juta," jelasnya.

Tahun ini, emiten berkode saham GIAA ini optimis kinerja perusahaan akan terus menunjukkan pertumbuhan yang positif. GIAA menargetkan di 2021 jumlah penumpang dapat menyentuh setidaknya 50% dari jumlah penumpang sebelum masa pandemi.

"Kami juga terus agresif memperkuat lini bisnis kargo yang salah satunya akan kami optimalkan dengan rencana kehadiran armada freighter Garuda Indonesia. Selain itu, kami juga terus memperkuat jaringan penerbangan kargo internasional dalam mendukung sistem logistik nasional khususnya terkait komoditas ekspor unggulan Indonesia," tutupnya.

Selanjutnya: PP Properti (PPRO) masih berhati-hati di tahun ini, tak patok kinerja tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×