Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) berhasil mencatatkan perbaikan signifikan pada aspek profitabilitas di kuartal III-2021. Perbaikan signifikan ini tampak pada rugi usaha sampai dengan September 2021 dapat ditekan hingga 84% menjadi US$ 27,6 juta dari sebelumnya US$ 178,1 juta di kuartal III-2020.
Meski masih negatif, perolehan earning before interest, tax, depreciation and amortization (EBITDA) juga menunjukkan perbaikan sebesar 94,9% pada akhir kuartal III tahun 2021 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Hal itu dikontribusikan oleh berkurangnya beban usaha, manajemen arus kas, inisiatif-inisiatif efisiensi, dan restrukturisasi fasilitas pendanaan yang dilakukan Perseroan. Adapun, pendapatan usaha GMFI sepanjang Januari hingga September 2021 tercatat sebesar US$ 165,4 juta atau turun 13,6% dari sebelumnya sebesar US$ 191,8 juta.
Baca Juga: Operasikan 19 Pesawat Bermasalah, Citilink dan GMF Dapat Teguran dari Kemenhub
Direktur Utama GMF Andi Fahrurrozi mengatakan bahwa selain berfokus pada pemulihan finansial secara berkelanjutan, di kuartal III-2021 kinerja bisnis inti GMFI secara keseluruhan masih tertekan.
“Meski demikian, segmen airframe maintenance mengalami peningkatan permintaan pekerjaan, khususnya pada segmen proyek-proyek terkait end-of-lease. Pada segmen perawatan pesawat kargo, GMFI juga mencatatkan penambahan tiga pelanggan baru yang merupakan maskapai kargo, baik di dalam maupun di luar negeri,” ujar dia dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Minggu (26/12).
Untuk itu saat ini pihaknya juga tengah mengoptimalkan peluang dari segmen-segmen potensial yang cenderung stabil atau tumbuh di tengah pandemi. “Penjajakan potensi kerjasama dengan partner dan pengembangan kapabilitas juga kami lakukan sebagai upaya diversifikasi bisnis dan antisipasi dalam menghadapi momentum bangkitnya industri aviasi,” tutur Andi.
Upaya tersebut tampak dari ditandatanganinya sejumlah nota kesepahaman pada periode Juli hingga September 2021, diantaranya oleh PT Bali Widya Dirgantara (BIFA) di bidang perawatan pesawat, PT Sulzer Indonesia (Sulzer) di bidang pemeliharaan turbin industrial dan aeroderivatif, serta PT Angkasa Pura I (Persero) (AP I) di bidang pengelolaan lahan.
Adapun, GMFI juga telah mengembangkan kapabilitas perawatan line maintenance untuk perawatan pesawat Boeing 787 milik maskapai asal Jepang, dari semula bersifat assist menjadi full release.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News