CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Gencar Ekspansi, Bisnis Grup Astra Kini Kian Beragam


Jumat, 11 Agustus 2023 / 20:32 WIB
Gencar Ekspansi, Bisnis Grup Astra Kini Kian Beragam
ILUSTRASI. Logo PT Astra International Tbk ASII di puncak gedung?Menara Astra, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.


Reporter: Dimas Andi, Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli

Sebelumnya, pada akhir 2022, UNTR turut merambah bisnis pertambangan nikel lewat perusahaan terkendalinya, yakni PT Danusa Tambang Nusantara (DTN). DTN mengambil alih dua perusahaan di sektor nikel, yakni PT Stargate Pacific Resources yang bergerak di bidang tambang mineral nikel dan PT Stargate Mineral Asia yang bergerak di bidang smelter nikel. Nilai transaksi akuisisi ini mencapai US$ 271,82 juta atau setara dengan Rp 4,27 triliun. 

Berlanjut pada 9 Juni 2023, UNTR melalui DTN juga mengumumkan penandatanganan Share Subscription Agreement (SSA) untuk melakukan pengambilan 19,99% kepemilikan saham di Nickel Industries Limited (NIC), sebuah perusahaan yang tercatat di Australian Securities Exchange Ltd (ASX).

Berdasarkan SSA, NIC menerbitkan sejumlah 857 juta saham biasa baru kepada DTN dengan harga A$ 1,10 per saham dengan total investasi sebesar A$ 943 juta. 

Baca Juga: IHSG Menguat ke 6.893 Hari Ini (10/8), BBCA, BMRI, BBNI Paling Banyak Net Buy Asing

Grup Astra juga rajin ekspansi di sektor kesehatan. Akhir Juli 2023, PT Astra Digital International menambah komposisi investasi pada platform ekosistem kesehatan digital yakni PT Media Dokter Investama alias Halodoc.

Lewat pendanaan seri D, Halodoc berhasil mengantongi investasi sebesar US$ 100 juta. Grup Astra pun memimpin partisipasi dalam pendanaan seri D tersebut.

Selain Halodoc, Grup Astra juga pernah melakukan investasi di PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) pada 2022. Investasi tersebut sejalan dengan upaya Grup Astra dalam mengembangkan industri kesehatan melalui pembentukan sinergi antara Hermina, Halodoc, dan ekosistem Astra itu sendiri.

Grup Astra juga berekspansi di sektor keuangan lewat akuisisi PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) pada September 2022 lalu. Akuisisi ini dilakukan oleh anak usaha Grup Astra, yakni PT Sedaya Multi Investama (Astra Financial) bersama WeLab melalui WeLab Sky Limited dengan total transaksi mencapai US$ 500 juta.

Gencarnya ekspansi bisnis Grup Astra didukung oleh ketersediaan dana investasi yang terbilang jumbo. Tahun 2023 saja, Astra menyiapkan capital expenditure (capex) atau belanja modal hingga Rp 40 triliun yang mana 60% dari capex tersebut dialokasikan untuk mendukung bisnis UNTR.

Baca Juga: Mencari Hilal Pembagian Dividen Interim di Pertengahan 2023

Nilai capex Astra pada 2023 juga hampir dua kali lipat lebih besar dari capex perusahaan pada tahun 2022 lalu yakni senilai Rp 26,4 triliun.

Sekadar catatan, hingga semester I-2023, pendapatan bersih Grup Astra melesat 13,01% year on year (YoY) menjadi Rp 162,39 triliun. 

Pendapatan bersih Astra pada semester pertama lalu didominasi oleh segmen bisnis alat berat, pertambangan, dan konstruksi senilai Rp 68,67 triliun, segmen otomotif senilai Rp 65,74 triliun, jasa keuangan senilai Rp 14,25 triliun, agribisnis senilai Rp 9,39 triliun, teknologi informasi senilai Rp 1,31 triliun, dan properti senilai Rp 419 miliar. Seluruh pendapatan segmen tersebut kemudian dipotong oleh eliminasi senilai Rp 1,79 triliun.

Di sisi lain, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Astra turun tipis 3,96% YoY menjadi Rp 17,45 triliun pada semester pertama 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×