kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Goodyear (GDYR) kembangkan ban pintar yang mampu mengoptimalkan pengurang jarak henti


Jumat, 06 Maret 2020 / 22:06 WIB
Goodyear (GDYR) kembangkan ban pintar yang mampu mengoptimalkan pengurang jarak henti
ILUSTRASI. Ilustrasi ban Goodyear


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) mengembangkan konsep ban pintar yang telah teruji sejauh 4,8 juta kilometer (km) dari data uji cobanya di medan jalan.

Chris Helsel, Chief Technology Officer Goodyear mengatakan, perusahaan menanam keeping sensor yang mampu 'berbicara' dan terhubung antara kendaraan dan medan jalan. Selain itu, juga dapat mengukur karakteristik ban tersebut sehingga dapat mengkalkulasi potensi dari performa kendaraan dan keamanannya.

Penelitian yang dilakukan telah membuktikan bahwa ban pintar milik Goodyear mampu mengoptimalkan pengurangan jarak henti hingga 30% dibandingkan ban lamanya.

Dengan adanya evolusi pada kendaraan elektrik dan otonom, ban yang terhubung ini mampu memberi dampak pada jarak henti. Sehingga, kepentingan komunikasi ban dengan kendaraan akan semakin meningkat.

Baca Juga: Goodyear suplai perdana kebutuhan ban balap mobil listrik global

Ia menambahkan, dengan sistem yang terkoneksi, ban Goodyear secara berkelanjutan dapat mengukur dan mencatat informasi dari ban tersebut yang kemudian dihubungkan dengan data dari kendaraan. Data-data tersebut terhubung di dalam cloud Algoritma milik Goodyear.

Lebih lanjut ia menjelaskan, ban pintar ini mampu mengukur tingkat keausan ban, beban, inflasi dan suhu permukaan jalan. Secara langsung, ban tersebut memungkinkan kendaraan untuk menyesuaikan, merespon, mengukur, dan mengoptimalkan kinerja dari kendaraan tersebut.

“Pengendara sering melaju dalam jalan kondisi licin, berliku dan berada di suhu dingin, dimana mereka harus menyesuaikan pergerakannya dengan melambat, menginjak rem atau menghindar dan membelokkan setir secara tiba-tiba yang memungkinkan pengendara tidak sigap untuk menanganinya," katanya dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Jumat (6/3).




TERBARU

[X]
×