Reporter: Noverius Laoli | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Anjloknya harga ayam hidup di tingkat peternak harusnya diikuti dengan harga daging ayam di tingkat konsumen. Bila harga ayam hidup berada di kisaran RP 13.000 per kilogram (kg) hingga Rp 14.000 per kg, maka paling banter harga di tingkat konsumen tidak lebih dari Rp 30.000 per kg.
Ketua Asosiasi Rumah Potong Hewan Unggas Indonesia Ahmad Dawami mengatakan kalau saat ini harga ayam sedang jatuh. Menurutnya, harga ayam di Rumah Potong Hewan (RPH) saat in berada di kisaran Rp 28.000 per kg. Karena itu, seharusnya harga ayam di pasaran paling mahal sebesar Rp 30.000 per kg.
"Jadi harga ayam di tingkat konsumen itu antara Rp 28.000 - Rp 30.000 per kg," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (18/2).
Terkait penurunan harga ayam ini, Ahmad berharap semua pihak tidak panik. Ia juga meminta pengertian dari KPPU untuk tidak mudah menuding adanya kartel kalau para pengusaha ayam kompak mengendalikan pasokan ayam untuk kelangsungan usaha mereka.
Ketua Umum Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI) Don P.Utoyo menambahkan penurunan harga ayam turut disebabkan karena kelesuan ekonomi. Kondisi cuaca ekstrem di beberapa wilayah juga menghambat jalur distribusi ayam dan mempengaruhi pendapatan peternak karena harus memanen sebelum waktunya.
"Itulah sebabnya, kami meminta pemerintah membantu mengendalikan supply dan demand ayam," ujarnya.
Singgih Januratmoko Ketua Umum Perunggasan Indonesia (Pinsar) mengatakan turunnya harga ayam akibat over supply dan pihaknya mendesak pemerintah untuk mencari solusi bersama. "Kami meminta Kemtan dan Kemdag cadi solusi," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News