kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Batubara Acuan (HBA) Desember Turun Jadi US$ 281,48 Per Ton


Jumat, 02 Desember 2022 / 15:50 WIB
Harga Batubara Acuan (HBA) Desember Turun Jadi US$ 281,48 Per Ton
ILUSTRASI. Harga Batubara Acuan (HBA) bulan Desember 2022 sebesar US$ 281,48 per ton. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/foc.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) bulan Desember 2022 sebesar US$ 281,48 per ton.

Harga batubara acuan ini turun US$ 26,72 per ton atau 8,67% dari HBA November 2022 yang sebesar US$ 308,2 per ton.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengungkapkan, penurunan permintaan batubara dari India dan Tiongkok menjadi salah satu penyebab penurunan HBA bulan Desember.

Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) Tambah Kapasitas Angkutan Batubara Sebesar 40 Juta Ton

"Rencana India untuk menurunkan kapasitas PLTU dan penurunan permintaan batubara China akibat kebijakan Zero Covid menyebabkan penurunan HBA bulan ini," kata Agung dalam siaran pers, Kamis (1/12).

Agung menambahkan, kebijakan Zero Covid di China berdampak pada penurunan permintaan batubara akibat penurunan permintaan listrik karena pembatasan aktivitas pabrik.

Adapun pergerakan HBA sejak awal tahun 2022 sempat menyentuh nilai tertinggi pada bulan Oktober, dimana HBA terkerek hingga menyentuh level US$ 330,97 per ton. Faktor kondisi geopolitik Eropa imbas konflik Rusia - Ukraina yang menyebabkan fluktuasi harga gas Eropa menjadi faktor pengerek utama. 

Baca Juga: Banyak Sentimen Positif, Kapan Waktu Tepat Beli atau Jual Saham BUMI?

Produksi batubara China yang mengalami peningkatan namun perlambatan perekonomiannya menjadi faktor lain menurunnya HBA bulan ini.

Terdapat dua faktor turunan yang memengaruhi pergerakan HBA yaitu, supply dan demand. Pada faktor turunan supply dipengaruhi oleh season (cuaca), teknis tambang, kebijakan negara supplier, hingga teknis di supply chain seperti kereta, tongkang, maupun loading terminal.

Sementara untuk faktor turunan demand dipengaruhi oleh kebutuhan listrik yang turun berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti LNG, nuklir, dan hidro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×