kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga BBM Shell naik per 2 Maret, bagaimana dengan Pertamina?


Kamis, 04 Maret 2021 / 06:36 WIB
Harga BBM Shell naik per 2 Maret, bagaimana dengan Pertamina?
ILUSTRASI. Pengisian BBM jenis Pertamax Series di SPBU Pertamina.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Shell mengalami kenaikan per 2 Maret 2021. Dikutip dari situs resmi Shell Indonesia, harga BBM jenis Shell Super kini tercatat sebesar Rp 9.560 per liter, naik Rp 435 per liter dibanding periode sebelumnya sebesar Rp 9.125 per liter.

Sementara itu, harga Shell V-Power dibanderol dengan harga  sebesar Rp 9.970 per liter, naik Rp 320 per liter, dari Rp 9.650 per liter.

BBM jenis Shell Reguler saat ini sebesar Rp 9.500 per liter, naik Rp 425 per liter dari Rp 9.075.

Kenaikan juga terjadi untuk BBM jenis Shell Diesel Extra yang naik sekitar Rp 20 per liter, dari Rp 9.530 per liter menjadi Rp 9.550 per liter.

Baca Juga: Shell naikkan harga BBM, ini rinciannya

Adapun, produk BBM jenis Shell Diesel justru mengalami penurunan, dari sebelumnya sebesar Rp 9.850 per liter, menjadi Rp 9.840 per liter, turun Rp 10 per liter.

VP External Relation Shell Indonesia Rhea Sianipar mengungkapkan, penyesuaian harga memang dilakukan secara berkala.

"Kami melakukan penyesuaian terhadap harga BBM dari waktu ke waktu dengan memperhatikan kondisi pasar dan kinerja perusahaan," jelas Rhea kepada Kontan.co.id, Rabu (3/3).

Sayangnya, Rhea enggan merinci alasan khusus kenaikan harga yang terjadi. Yang terang, ia memastikan Shell tetap berupaya menyediakan akses bahan bakar berkualitas tinggi dan aman bagi konsumen.

Sementara itu, PT Pertamina juga dipastikan belum akan melakukan penyesuaian harga BBM setelah melakukan penyesuaian di awal tahun 2021.

SVP Corporate Communication & Investor Relations Pertamina Agus Suprijanto mengungkapkan penyesuaian akan dilakukan mengikuti ketentuan dari pemerintah.

Baca Juga: Produksi kilang Pertamina lampaui target, ketahanan energi terjaga

"Pertamina akan menyesuaikan dengan peraturan pemerintah terkait harga BBM yang mengacu kepada ketentuan dari Kementerian ESDM," kata Agus kepada Kontan.co.id, Rabu (3/3).

Agus melanjutkan, jika nantinya ada perubahan aturan dari pemerintah terkait harga maka Pertamina bakal menyesuaikan.

Adapun, per 1 Januari 2021 Pertamina melakukan penyesuaian harga BBM dari sebelumnya pada 1 Februari 2020.

Kendati demikian, penyesuaian ini hanya terjadi di Provinsi Bengkulu dikarenakan adanya perubahan kebijakan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) daerah Bengkulu dari sebelumnya 5% menjadi 10%

PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum pada awal 2021.

Hal itu dilakukan dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM 187K/10/MEM/2019 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan.

Pada periode ini harga BBM 2021 tidak mengalami perubahan untuk wilayah Jawa Bali.

Baca Juga: Pertamina salurkan kebutuhan energi untuk Kementerian Pertahanan

Dirangkum dari laman resmi Pertamina, berikut daftar harga BBM terbaru 2021 di Jawa Bali untuk satuan per satu liter:

Provinsi DKI Jakarta: Pertalite Rp 7.650, Pertamax Rp 9.000, Pertamax Turbo Rp 9.850, Pertamax Racing Rp 42.000, Dexlite Rp 9.500, Pertamina Dex Rp 10.200, Solar Non-Subsidi Rp 9.400, Minyak Tanah Non-Subsidi Rp 11.220

Provinsi Banten: Pertalite Rp 7.650, Pertamax Rp 9.000, Pertamax Turbo Rp 9.850, Pertamax Racing Rp 42.000, Dexlite Rp 9.500, Pertamina Dex Rp 10.200, Solar Non-Subsidi Rp 9.400, Minyak Tanah Non-Subsidi Rp 11.220

Provinsi Jawa Barat: Pertalite Rp 7.650, Pertamax Rp 9.000, Pertamax Turbo Rp 9.850, Pertamax Racing Rp 42.000, Dexlite Rp 9.500, Pertamina Dex Rp 10.200, Solar Non-Subsidi Rp 9.400, Minyak Tanah Non-Subsidi Rp 11.220

Provinsi Jawa Tengah: Pertalite Rp 7.650, Pertamax Rp 9.000, Pertamax Turbo Rp 9.850, Dexlite Rp 9.500, Pertamina Dex Rp 10.200, Solar Non-Subsidi Rp 9.400, Minyak Tanah Non-Subsidi Rp 11.220

Provinsi DI Yogyakarta: Pertalite Rp 7.650, Pertamax Rp 9.000, Pertamax Turbo Rp 9.850, Dexlite Rp 9.500, Pertamina Dex Rp 10.200, Solar Non-Subsidi Rp 9.400, Minyak Tanah Non-Subsidi Rp 11.220

Provinsi Jawa Timur: Pertalite Rp 7.650, Pertamax Rp 9.000, Pertamax Turbo Rp 9.850, Pertamax Racing Rp 43.500, Dexlite Rp 9.500, Pertamina Dex Rp 10.200, Solar Non-Subsidi Rp 9.400, Minyak Tanah Non-Subsidi Rp 11.220.

Provinsi Bali: Pertalite Rp 7.650, Pertamax Rp 9.000, Pertamax Turbo Rp 9.850, Pertamax Racing Rp 43.500, Dexlite Rp 9.500, Pertamina Dex Rp 10.200, Solar Non-Subsidi Rp 9.400, Minyak Tanah Non-Subsidi Rp 11.220.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×