kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Harga kapas lokal tak ikut geliatan kapas global


Jumat, 05 November 2010 / 13:02 WIB
Harga kapas lokal tak ikut geliatan kapas global
ILUSTRASI. Cryptocurrency


Reporter: Raka Mahesa W |

JAKARTA. Harga kapas dunia terus melejit. Bahkan, kemarin, harga kapas di Intercontinental Exchange (ICE) Futures sudah mencapai 1,36 sen dollar AS per pound atau sekitar Rp 27.000 per kilogram (kg). Ini adalah rekor tertinggi dalam 140 tahun terakhir.

Pemicu lonjakan harga kapas adalah besarnya permintaan industri tekstil China yang tengah kekurangan bahan baku. China adalah konsumen 40% produksi kapas dunia. Tahun ini, Negeri Panda tersebut diprediksi bakal mengimpor kapas sebanyak 13 juta koli (setara dengan 170 kg), naik 19,3% dibanding tahun lalu sebanyak 10,9 juta koli. Makanya, sebagian besar ekspor kapas Amerika Serikat dibeli oleh China.

Tapi, berbeda dengan kondisi dunia, harga kapas di Indonesia tidak berubah sepanjang tahun 2010 yakni Rp 4.050 per kg. Ini adalah harga kapas yang masih berbiji. Sedangkan harga kapas serat adalah Rp 12.150 per kg.

Ketua Asosiasi Petani Kapas Indonesia Marjuni Palimrugi mengatakan, harga kapas berbiji di tingkat petani tidak berubah karena petani dan pengumpul telah menyepakati harga sejak awal masa penanaman. Jadi, saat panen, petani kapas tidak bisa menetapkan harga semaunya, begitu juga pengumpul. “Ini agar petani mendapatkan kepastian harga jual,” kata Marjuni, Kamis (4/11).

Direktur Tanaman Semusim Kementerian Pertanian Agus Hasanudin Tasmin menambahkan, penentuan harga pada petani memang dilakukan pada awal musim tanam untuk memberikan jaminan harga jual. Dengan kesepakatan tersebut, menurut Agus, kapas lokal tidak akan jatuh jika harga dunia terperosok. Meski demikian, ia bilang, petani tetap untung mengingat harga beli kapas berbiji telah naik menjadi Rp 4.050 per kg pada tahun ini, dari Rp 3.000-3.500 pada tahun 2009.

Meski demikian, Marjuni menegaskan, tahun depan, asosiasinya bersama petani akan memperjuangkan harga pembelian kapas berbiji menjadi Rp 5.000 hingga Rp 5.500 per kg. Harga ini sudah cukup wajar jika dihubungkan dengan kondisi internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×