kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.164.000   41.000   1,93%
  • USD/IDR 16.695   76,00   0,46%
  • IDX 8.125   85,16   1,06%
  • KOMPAS100 1.130   12,55   1,12%
  • LQ45 811   6,69   0,83%
  • ISSI 282   3,69   1,32%
  • IDX30 425   2,99   0,71%
  • IDXHIDIV20 489   5,53   1,14%
  • IDX80 124   1,36   1,11%
  • IDXV30 133   1,56   1,18%
  • IDXQ30 135   1,11   0,83%

Harga minyak pengaruhi pengusaha pelayaran


Jumat, 08 Januari 2016 / 18:21 WIB
Harga minyak pengaruhi pengusaha pelayaran


Reporter: Andi Muhammad Arief | Editor: Harris Hadinata

JAKARTA. Merosotnya harga minyak dunia rupanya juga mempengaruhi bisnis perusahaan pelayaran. PT Soechi Lines Tbk termasuk salah satu perusahaan yang merasakan dampak positif dari penurunan harga minyak dunia. Pasalnya, penurunan harga minyak dunia membuat konsumsi minyak meningkat. Terbukti dengan naiknya konsumsi minyak global sebesar 1,5 barel per hari.

Sebagai perusahaan yang fokus di bidang pelayaran hasil bumi, yaitu minyak dan gas bumi, Soechi Lines pun mendapat keuntungan besar. "Jika harga lebih murah, volume konsumsi cenderung meningkat. Pasar untuk transportasi minyak, khususnya yang menggunakan jalur laut, akan lebih besar," ungkap Paula Marlina, Direktur Keuangan Soechi Lines, kepada KONTAN (7/1).

Namun rupanya tidak semua perusahaan pelayaran merasakan hal serupa. Bagi PT Logindo Samudramakmur Tbk, penurunan harga minyak adalah ancaman bagi perusahaannya. Pasalnya, Logindo adalah perusahaan yang berkecimpung dalam bisnis Offshore Support Vessel (OSV), yang khusus menangani minyak dan gas bumi.

Bila harga minyak dunia turun, biasanya perusahaan migas akan mengurangi kegiatan eksplorasi dan produksi. Otomatis, order penggunaan kapal bagi Logindo juga akan berkurang.

Karena itu, di saat harga minyak sedang rendah seperti saat ini, Presiden Direktur Logindo Eddy K. Logam meminta pemerintah melakukan terobosan-terobosan agar pengusaha migas tetap bisa melakukan investasi. Pemerintah misalnya bisa melakukan insentif, mempermudah perizinan serta efisiensi birokrasi.

Harga minyak dunia masih terus merosot. Kamis lalu (7/1), harga minyak WTI merosot hingga level US$ 33,27 per barel. Ini adalah rekor harga terendah untuk minyak jenis light sweet ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×