Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat
Diperlukan waktu sekitar 2 tahun sampai 3 tahun agar kondisi industri migas kembali seperti di waktu yang lalu. Hal ini dikarenakan investor perlu menunggu terciptanya harga minyak bumi yang mereka yakini wajar sebelum memutuskan langkah selanjutnya.
Dengan begitu, Aspermigas menilai sudah seharusnya seluruh stakeholder bidang migas di Indonesia membuat asumsi bahwa peran perusahaan migas asing akan menurun di masa mendatang.
Baca Juga: Kondisi bisnis Energi Mega Persada (ENRG) tetap stabil di tengah berbagai tekanan
Alhasil, kini waktu yang tepat bagi perusahaan nasional di sektor hulu migas mengambil peran lebih besar dalam kelangsungan produksi migas. Tak cukup sampai di situ, peran perusahaan penyedia jasa dan logistik migas dalam negeri sudah seyogianya berperan besar dalam kelangsungan industri migas Indonesia.
“Aspermigas juga dituntut untuk membantu peningkatan peran perusahaan migas hulu swasta nasional,” kata John.
Ia juga berharap, pemerintah bisa memberikan insentif-insentif keberpihakan yang akan mendorong bisnis perusahaan-perusahaan swasta migas nasional secara jangka panjang, sehingga mampu melaksanakan kegiatan eksplorasi dengan asumsi-asumsi terkait “risk dan reward” yang masuk akal.
Baca Juga: Pertamina: Pelemahan rupiah belum berdampak ke perubahan harga BBM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News