Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) menyebutkan permintaan perhiasan menurun pasca pandemi covid-19. Masyarakat cenderung berbelanja emas batangan.
"Tapi yang cukup menarik di Indonesia adalah setelah pandemi, bisnis kami memiliki peningkatan permintaan justru terhadap emas batangan meskipun kami mengalami penurunan terhadap permintaan dari perhiasan sendiri," kata Direktur Utama Hartadinata Abadi, Sandra Sunanto di agenda publik ekspose HRTA, (12/6).
Menurut catatan Sandra, sepanjang tahun 2025 ini, kontribusi produk emas batangan mencapai 80% dalam menunjang penjualan. Sedangkan perhiasan hanya menyumbang 20% sisanya.
Sandra menjelaskan bahwa kondisi ini menjadi salah satu tantangan yang dirasakan oleh perseroan. Pihaknya ingin melahirkan kembali permintaan pasar yang tinggi terhadap produk perhiasan, seperti era sebelum pandemi.
Baca Juga: Hartadinata Abadi (HRTA) Bidik 47% Kenaikan Pendapatan pada Tahun 2025
Salah satu langkah yang ia genjot ialah dengan makin mengedepankan merek perhiasan milik mereka, yakni Ardore. Merek ini diciptakan mengusung design yang otentik dan berinovasi. Ia pun melihat prospek bisnis perhiasan sendiri sebetulnya masih baik.
"Jadi intinya tantangan kami saat ini pertama lebih tertuju pada bagaimana kami meng-create kembali bisnis perhiasan melalui produk-produk kami. Bagaimana prospek bisnis perhiasan sendiri, sebetulnya saya yakin bahwa masyarakat masih menyukai perhiasan," tambahnya.
Terakhir, soal pelemahan daya beli masyarakat yang banyak menjadi polemik para pelaku bisnis pada semester pertama tahun 2025, Sandra menyampaikan bahwa fenomena ini berdampak pada jumlah gramasi yang diminta oleh masyarakat.
Ketika daya beli masyarakat lemah, secara habit emas masih menjadi sesuatu yang disimpan dan dibeli oleh masyarakat. Namun dengan pelemahan daya beli ini, pebisnis emas harus melakukan antisipasi, salah satunya dengan memproduksi barang yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan masyarakat.
"Di sisi perhiasan kami menawarkan perhiasan sesuai dengan daya beli masyarakat yaitu gramasi yang lebih kecil. Artinya kalau ditanya bagaimana kita merespon hal tersebut, yang kita respon adalah kita secara proaktif berusaha untuk memenuhi permintaan masyarakat sesuai sebetulnya dengan bucket size atau sesuai dengan daya beli yang dimiliki oleh masyarakat saat ini," jelasnya.
Baca Juga: Hartadinata Abadi (HRTA) akan Bagikan Dividen Rp 21 per Saham, Catat Jadwalnya
Selanjutnya: Semen Merah Putih (CMNT) Bidik Pertumbuhan Penjualan 4% Tahun Ini, Fokus Segmen Ritel
Menarik Dibaca: UGM Gaet Industri untuk Hilirisasi Riset, Sasar Pasar Ekspor Herbal Kosmetika
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News