kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.355   -190,00   -1,15%
  • IDX 6.869   82,03   1,21%
  • KOMPAS100 995   15,18   1,55%
  • LQ45 764   10,59   1,40%
  • ISSI 223   2,25   1,02%
  • IDX30 395   4,66   1,19%
  • IDXHIDIV20 461   4,56   1,00%
  • IDX80 112   1,50   1,36%
  • IDXV30 114   0,50   0,44%
  • IDXQ30 128   1,96   1,56%

Hasil Lawatan ke Rusia, RI Bidik Kerja Sama Sumur Migas dan Impor Minyak-Gas


Selasa, 24 Juni 2025 / 15:02 WIB
Hasil Lawatan ke Rusia, RI Bidik Kerja Sama Sumur Migas dan Impor Minyak-Gas
ILUSTRASI. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pemerintah membuka peluang kerja sama energi dengan Rusia, khususnya di sektor minyak dan gas bumi (migas).


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah membuka peluang kerja sama energi dengan Rusia, khususnya di sektor minyak dan gas bumi (migas). Hal ini menjadi salah satu agenda dalam lawatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia ke Rusia mendampingi kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Rusia pekan lalu.

Bahlil mengungkapkan, Rusia menyatakan kesiapan untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam pengembangan sumur-sumur tua maupun sumur migas baru.

"Yang pertama, saya mendampingi Presiden Prabowo di sana membahas tentang energi. Rusia terbuka untuk bekerja sama dengan kita, terutama untuk pengembangan sumur-sumur tua dan sumur-sumur baru," kata Bahlil di Jakarta, Selasa (24/6).

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Bergejolak, Menteri Bahlil: Berdoa Saja Supaya Harga Stabil

Menurut Bahlil, pengalaman panjang Rusia di sektor perminyakan menjadi modal penting dalam membangun kerja sama ini.

“Kita mempunyai sumur, tapi kita punya teknologi. Harus kita butuh belahar dan kolaborasi," jelasnya.

Selain pengembangan sumur migas, Rusia juga menawarkan pasokan gas dan minyak mentah ke Indonesia. Penjajakan kerja sama impor ini terus berlanjut dan memasuki tahap intensif.

"Mereka juga menawarkan ada gas yang bisa kita beli, kemudian bisa juga kita melakukan impor minyak. Penjajakan ini sudah kita lakukan, saya besok rapat dengan tim dari Rusia, dari pengusaha-pengusaha BUMN-nya Rusia yang akan datang ke Indonesia, mulai besok saya rapat maraton," ujar Bahlil.

Ia menekankan, kerja sama ini akan dijalankan dengan prinsip saling menguntungkan dan sesuai dengan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.

"Dalam konteks saling menguntungkan. Sekali lagi, Indonesia menganut asas politik bebas aktif, tapi juga dalam konteks ekonomi menganut asas ekonomi bebas aktif. Artinya, kita tidak terikat pada satu negara manapun, selama itu menguntungkan dan sama-sama menguntungkan," kata Bahlil.

Baca Juga: Bahlil Bawa Kabar Baik! RI Gaet Investasi Energi Bersih US$ 10 Miliar dari Singapura

Selanjutnya: Hadapi Gejolak Geopolitik Global, Menteri Bahlil Ungkap Hilirisasi Jadi Tumpuan Utama

Menarik Dibaca: Penderita Penyakit Asam Urat Tidak Boleh Makan Apa? Ini Daftarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×