Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah membuka peluang kerja sama energi dengan Rusia, khususnya di sektor minyak dan gas bumi (migas). Hal ini menjadi salah satu agenda dalam lawatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia ke Rusia mendampingi kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Rusia pekan lalu.
Bahlil mengungkapkan, Rusia menyatakan kesiapan untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam pengembangan sumur-sumur tua maupun sumur migas baru.
"Yang pertama, saya mendampingi Presiden Prabowo di sana membahas tentang energi. Rusia terbuka untuk bekerja sama dengan kita, terutama untuk pengembangan sumur-sumur tua dan sumur-sumur baru," kata Bahlil di Jakarta, Selasa (24/6).
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Bergejolak, Menteri Bahlil: Berdoa Saja Supaya Harga Stabil
Menurut Bahlil, pengalaman panjang Rusia di sektor perminyakan menjadi modal penting dalam membangun kerja sama ini.
“Kita mempunyai sumur, tapi kita punya teknologi. Harus kita butuh belahar dan kolaborasi," jelasnya.
Selain pengembangan sumur migas, Rusia juga menawarkan pasokan gas dan minyak mentah ke Indonesia. Penjajakan kerja sama impor ini terus berlanjut dan memasuki tahap intensif.
"Mereka juga menawarkan ada gas yang bisa kita beli, kemudian bisa juga kita melakukan impor minyak. Penjajakan ini sudah kita lakukan, saya besok rapat dengan tim dari Rusia, dari pengusaha-pengusaha BUMN-nya Rusia yang akan datang ke Indonesia, mulai besok saya rapat maraton," ujar Bahlil.
Ia menekankan, kerja sama ini akan dijalankan dengan prinsip saling menguntungkan dan sesuai dengan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.
"Dalam konteks saling menguntungkan. Sekali lagi, Indonesia menganut asas politik bebas aktif, tapi juga dalam konteks ekonomi menganut asas ekonomi bebas aktif. Artinya, kita tidak terikat pada satu negara manapun, selama itu menguntungkan dan sama-sama menguntungkan," kata Bahlil.
Baca Juga: Bahlil Bawa Kabar Baik! RI Gaet Investasi Energi Bersih US$ 10 Miliar dari Singapura
Selanjutnya: Hadapi Gejolak Geopolitik Global, Menteri Bahlil Ungkap Hilirisasi Jadi Tumpuan Utama
Menarik Dibaca: Penderita Penyakit Asam Urat Tidak Boleh Makan Apa? Ini Daftarnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News