Reporter: Nur Pehatul Janna | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - KALAU saja Hellen Xu adalah pribadi yang tak mau repot dan ingin lebih mudah menjalani hidup, saat ini mungkin dia tidak menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) PT Panorama JTB Tours. Perempuan kelahiran 11 Mei 1974 ini bisa memilih untuk nimbrung di bisnis keluarga. Orang tuanya menjalankan sejumlah bisnis sekaligus. Sebut saja bisnis furniture.
Namun, Hellen memilih untuk mengikuti kata hatinya. Bisnis keluarga yang setiap saat dia lihat di depan mata, tidak menggugah minat Hellen. Dia ingin mempelajari sesuatu yang baru. Pilihannya jatuh pada dunia pariwisata.
Bukan perkara mudah baginya meyakinkan keluarga besar pada pilihan tersebut. Hellen mengaku, semula keluarga menentang keinginannya untuk berkarier di bidang pariwisata. Namun semakin dilarang, Hellen muda justru semakin tertantang untuk membuktikan kepada keluarga akan pilihannya tersebut.
Padahal kalau boleh jujur, awalnya Hellen tentu tidak bisa menjanjikan apa pun. Perempuan yang bisa berbahasa Mandarin ini mengaku, sejak kecil dia tidak secara spesifik memiliki cita-cita atau mimpi di masa mendatang. Dia juga lebih memilih untuk menjalani hidup sesuai dengan kesempatan yang sudah terlihat saja.
Sadar segala perjuangan membutuhkan amunisi, Hellen memutuskan untuk mempelajari seluk beluk pariwisata secara serius dengan bersekolah di St. Theresia Tourism High School. Selama tiga tahun hingga 1992, dia membekali diri dengan ilmu kepariwisataan.
Ternyata, dunia pariwisata tidak semudah yang Hellen bayangkan sebelumnya. Sama seperti anggapan masyarakat secara umum, dia sempat menilai jika pariwisata terlihat mudah dari luar. Setelah terjun ke dalamnya, Hellen melihat dunia pariwisata sangat kompleks. Namun banyak hal-hal menarik yang bisa dia gali.
Lulus dari sekolah tinggi pariwisata, Hellen memberanikan diri untuk melamar pekerjaan di sebuah perusahaan agen perjalanan, PT Globalindo Kreasi Wisata. Di situ, dia ditempatkan sebagai ticketing staff atau frontline dari 1992 hingga Agustus 1995.
Pengalaman tiga tahun menjadi frontline sangat berkesan bagi Hellen. Meskipun, bisa dibilang posisinya tidak seberapa.
"Saya terjun dunia kerja itu mulai dari nol, saya hanya bekerja sebagai frontline yang melayani customer di depan, mengatur tiket keberangkatan, menawarkan paket perjalanan dan sebagainya," cerita Hellen saat ditemui KONTAN di Kantor PT Panorama JTB Tours, Kamis (21/2).