kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hingga tahun depan, Indonesia Power targetkan 4 pembangkit EBT rampung


Kamis, 11 November 2021 / 22:38 WIB
Hingga tahun depan, Indonesia Power targetkan 4 pembangkit EBT rampung
ILUSTRASI. Hingga tahun depan, Indonesia Power targetkan 4 pembangkit EBT rampung


Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  BANDUNG. Anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Indonesia Power menargetkan 4 proyek pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) rampung sepanjang 2021 hingga 2022.

Manager of Business Development Planning and Controlling Indonesia Power, Hedwig Lunga, mengungkapkan, ada 11 proyek pembangkit yang kini tengah jadi fokus perusahaan.

Adapun,  total kapasitas 11 proyek mencapai 838,9 megawatt (MW).  

Proyek tersebut meliputi 1 Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 30 MW, 2 proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 120 MW, 3 Pembangkit Hybrid berkapasitas 67 MW, 1 Proyek Co-firing 600 MW, dan 4 Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro berkapasitas 21,9 MW.

Baca Juga: Dorong transisi energi, PLN siapkan tiga strategi utama

“Keempat proyek memiliki schedule COD 2021-2022,” kata Hedwig ditemui di kawasan PLTA Saguling, Kamis (11/11).

Keempat proyek tersebut yakni PLTMH Cileunca (1 MW), PLTMH Harjosari (9,9 MW), PLTMH lambur (8 MW) dan PLTMH Gunung Wugul (3 MW).

Sementara itu, Direktur Utama Indonesia Power M. Ahsin Sidqi memastikan komitmen perusahaan dalam pelaksanaan transisi energi lewat pengembangan EBT.

Secara khusus, pengembangan EBT salah satunya disokong oleh pengembangan pembangkit tenaga air.

“Untuk PLTA  tetap diperlukan untuk keandalan sistem dan harganya murah karena energi primernya adalah hidro,” ungkap Ahsin dalam kesempatan yang sama.

Ahsin mengungkapkan, potensi PLTA Saguling yang dimiliki bahkan berpeluang untuk diimplementasikan pengembangan PLTS Terapung seperti yang ada di Cirata.

"Nanti di Saguling ada solar panel yang floating. Jadi ketika siang hari saat musim kemarau jaringan disini bisa dimanfaatkan untuk solar panel yang floating," pungkas Ahsin.

Selanjutnya: Kadin: Sektor swasta siap mengakselerasi transisi energi Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×