kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

HUT ke 62, Pertamina jalin kerjasama dengan tiga emiten BUMN dan MIND ID


Rabu, 11 Desember 2019 / 15:54 WIB
HUT ke 62, Pertamina jalin kerjasama dengan tiga emiten BUMN dan MIND ID
Dirut Pertamina dan Dirut MIND ID bangun pabrik kokas


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

Pertamina – Inalum Bangun Pabrik Pengolahan Bahan Baku Utama Alumunium

Pada saat yang bersamaan, Pertamina  dan Inalum - PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero)  juga sepakat menandatangani Joint Venture Development Agreement (JVDA) untuk membangun perusahaan patungan pabrik pengolahan bahan baku utama alumunium yakni Calcined Petroleum Coke (CPC) atau yang dikenal juga dengan kokas. Nota kerjasama tersebut ditandatangani oleh Nicke Widyawati dan Direktur Utama Inalum, Orias Petrus Moedak.  

Kerjasama Pertamina dan Inalum merupakan bentuk sinergi BUMN dalam rangka meningkatkan nilai tambah produk Green Petroleum Coke (GPC) yang dihasilkan Pertamina menjadi Calcined Petroleum Coke (CPC) yang menjadi bahan baku utama blok anoda dalam proses peleburan alumunium di Inalum.

Baca Juga: Kementerian BUMN: Anak usaha BUMN akan dilebur

“Secara bisnis kerjasama ini akan memberikan nilai tambah dan manfaat yang besar baik bagi Pertamina maupun Inalum,”ujar Nicke.  

Pertamina mempunyai unit produksi Green Petroleum Coke (GPC) di unit produksi II Kilang Minyak Dumai dengan kapasitas produksi sebanyak 360.000 ton per tahun yang mampu memberikan jaminan suplai GPC sebagai bahan baku utama CPC.

“GPC yang dihasilkan Pertamina RU II Dumai memiliki keunggulan kualitas tinggi dengan kandungan sulfur di bawah 1% (low sulphur) sehingga lebih ramah lingkungan. Saat ini GPC Dumai masih dijual sebagai raw material untuk memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor,” imbuh Nicke.

Pabrik ini rencananya ditargetkan selesai dibangun dan beroperasi pada tahun 2022.  Setelah penandatangan kerjasama ini, akan dilanjutkan dengan AMDAL, persiapan EPC, serta konstruksi ditargetkan mulai dilakukan pada triwulan III 2020.

Baca Juga: PLN Jakarta Raya gelar promo tarif listrik bagi pelanggan industri dan bisnis

“Pembangunan pabrik patungan ini diharapkan akan membuka lapangan kerja baru sehingga mampu menyerap tenaga kerja lokal terutama di wilayah Sumatera.  Selain itu, Sinergi ini dapat mendukung program pemerintah dalam memperbaiki defisit neraca perdagangan melalui penurunan impor CPC yang selama ini dilakukan oleh Inalum” pungkas Nicke

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×