kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

ICP turun di bawah asumsi, realisasi subsidi energi 2019 lebih rendah dari pagu


Kamis, 09 Januari 2020 / 15:07 WIB
ICP turun di bawah asumsi, realisasi subsidi energi 2019 lebih rendah dari pagu
Menteri ESDM?Arifin Tasrif berbincang dengan Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa (tengah) dan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto sebelum menyampaikan capaian kinerja 2019 dan program 2020 di Jakarta (9/1/2020).


Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan, sepanjang 2019 lalu realisasi subsidi energi tercatat sebesar Rp 135,4 triliun akibat realisasi Indonesian Crude Price (ICP) dan kurs yang di bawah asumsi.

Asal tahu saja, angka realisasi tersebut setara 84,62% dari target yang dicanangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 sebesar Rp 160 triliun.

"ICP turun karena permintaan global juga turun ICP yang patokannya tinggi kenyataannya di bawah. Dari US$ 70 ke US$ 60, ada gap US$ 10 lalu dikali penguatan rupiah Rp 1.000 jadi 10.000 per satuan," terang Arifin dalam paparan di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (9/1).

Baca Juga: Pemerintah menggandeng Polri untuk mengawasi penyediaan dan pendistribusian BBM

Selain itu, Arifin menjelaskan, penurunan kurs dari asumsi juga jadi penyebab realisasi subsidi lebih rendah dari target.

Menteri ESDM Arifin Tasrif bilang terjadi pemangkasan subsidi energi dalam empat tahun terakhir dengan total mencapai Rp 737 triliun.

Mengutip data Kementerian ESDM, subsidi BBM dan LPG pada 2019 tercatat sebesar Rp 85,7 triliun atau turun dari prognosa awal sebesar RP 100,7 triliun. 
Sementara itu, realisasi subsidi listrik tercatat sebesar Rp 49,7 triliun atau turun dari prognosa sebesar Rp 59,3 triliun.

Pada tahun 2020, pemerintah menargetkan subsidi energi sebesar Rp 125,3 triliun. Angka ini turun 21,68% dari target tahun 2019.

Baca Juga: Kementerian ESDM tak khawatir pastikan subsidi tetap walau harga minyak naik

Adapun, subsidi energi untuk sektor listrik sebesar Rp 54,8 triliun dan BBM/LPG sebesar Rp 70,5 triliun.

Arifin menegaskan, pihaknya berupaya untuk menyalurkan subsidi energi 2020 tepat sasaran. "Dialihkan untuk belanja yang lebih produktif," terang Arifin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×