Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Produsen makanan olahan kentang mengaku tidak terpengaruh dengan kebijakan Kementerian Pertanian menyetop impor kentang. Pasalnya, rencana penghentian impor hanya berlaku untuk kentang konsumsi seperti kentang granola. Sedangkan kentang untuk kebutuhan industri, seperti kentang atlantis serta kentang beku, tidak terkena penghentian impor.
"Di rapat terakhir yang impornya dihentikan itu kentang sayur, kentang granola. Yang kentang industri masih diteruskan impornya," kata Adhi S Lukman, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi), Selasa (3/1).
Kentang atlantis yang digunakan untuk industri merupakan bahan baku untuk tepung kentang. "Yang banyak menggunakan kentang industri itu Indofood, Orang Tua Group untuk keripik kentang dan Diamond untuk kentang beku yang dipasok ke restoran dan hotel," papar Adhi.
Adhi mengatakan kebutuhan kentang atlantis dalam negeri sekitar 100.000 ton per tahun. Untuk Indofood mencapai 70.000 ton per tahun dan Orang Tua Grup sebanyak 10.000 ton per tahun.
Menurutnya, sejauh ini, baru Indofood yang mengembangkan budidaya kentang atlantis di Indonesia. Sedangkan produsen makanan lainnya masih bergantung pada kentang impor. "Mereka (Indofood) membina petani di Nusa Tenggara dan Jawa Tengah. Kentang atlantis mereka (Indofood) 50% sudah dipenuhi dari dalam negeri," ujar Adhi.
Sebenarnya, menurut Adhi, lebih murah menggunakan kentang dalam negeri. Sebab kentang impor dikenai bea masuk impor sebesar 20%. Hanya saja, kendala pengembangan kentang atlantis dalam negeri ialah ketersediaan bibit. Maka dari itu, jika pemerintah ingin mengembangkan budidaya kentang di dalam negeri, perlu ada bantuan pengadaan bibit kentang. "Bibit kentang tidak mudah diperoleh, masih diimpor juga," kata Adhi.
Produsen makanan ringan seperti Garuda Food yang memiliki produk olahan kentang berupa keripik kentang Leo tidak menggunakan kentang utuh sebagai bahan baku. "Snack Leo menggunakan tepung kentang. Tapi kebutuhannya tidak banyak karena volumenya produksinya kecil," ujar Dian Andriani, Head of Corporate Communication PT Garuda Food, Selasa (3/1).
Dian mengatakan, tepung yang diimpor Garuda Food berupa produk derivatif atau turunannya, yaitu starch (sari pati). Sehingga penghentian impor kentang tidak mempengaruhi pemenuhan bahan baku Garuda Food. "Sejauh ini pasokan dari supplier masih lancar," kata Dian.
Sedangkan bahan baku kentang juga digunakan Wings Food untuk produk keripik kentang yang diproduksi PT Calbee Wings Food, perusahaan patungan antara anak usaha Wing Food yakni Itochu dengan Calbee, Inc. dan PT Mitrajaya Ekaprana. "Wings Food yang pakai kentang itu Potabee dan Krisbee, produk dari Calbee Wings," kata Nathania Pandy, Product Manager PT Sayap Mas Utama , Selasa (3/1). Namun, karena berbeda perusahaan, ia tidak bisa memberi keterangan lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News