kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.956.000   25.000   1,29%
  • USD/IDR 16.555   -90,00   -0,55%
  • IDX 6.926   28,03   0,41%
  • KOMPAS100 1.005   3,86   0,39%
  • LQ45 777   2,30   0,30%
  • ISSI 221   0,99   0,45%
  • IDX30 403   1,61   0,40%
  • IDXHIDIV20 475   0,87   0,18%
  • IDX80 113   0,26   0,23%
  • IDXV30 115   0,38   0,33%
  • IDXQ30 131   -0,13   -0,10%

Impor Susu Naik 5%-10% per Tahun


Jumat, 12 Maret 2010 / 15:30 WIB
Impor Susu Naik 5%-10% per Tahun


Reporter: Herlina KD | Editor: Test Test

JAKARTA. Produksi susu segar nasional yang masih minim membuat industri susu harus mengimpor dari luar negeri. Bahkan, karena produksi susu nasional sejak 10 tahun yang lalu stagnan, sementara kebutuhan susu terus meningkat, kebutuhan impor susu segar nilainya semakin melonjak setiap tahunnya.

Ketua Dewan Persusuan Nasional Teguh Boediyana mengatakan saat ini nilai impor susu sebesar Rp 7 triliun - 8 triliun per tahun. Setiap tahunnya, nilai impor ini kenaikannya sekitar 5% - 10% per tahun, setara dengan peningkatan kebutuhan susu tiap tahunnya, ungkapnya usai bertemu dengan Menteri Perindustrian Jum at (12/3).

Saat ini, Teguh bilang produksi susu nasional sebesar 1,4 juta liter per hari, padahal, kebutuhan susu nasional sekitar 5 juta - 6 juta liter per hari. produksi susu lokal hanya bisa memenuhi 25% kebutuhan, jadi 75%nya masih impor, katanya.

Teguh berharap pemerintah bisa mendorong pertumbuhan produktifitas petani susu nasional. Ia bilang, selama ini pemerintah melalui kementerian pertanian memberikan fasilitas Kredit Usaha Petani Susu. Hanya saja penyerapannya belum besar. Ia mencontohkan, tahun lalu saja, di Jawa Timur sebagai salah satu sentra produksi susu, KUPS ini hanya tersalur sekitar Rp 30 miliar dan hanya diambil oleh 2 koperasi.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengakui saat ini produksi susu nasional perlu ditingkatkan. Selama ini masih ada gap antara kebutuhan dan produksi. Saya akan adakan forum bersama Mentan dan pihak yang terkait untuk membicarakan hal ini ujarnya.

Hidayat menambahkan, pihaknya akan mendorong peningkatan produksi susu nasional sehingga bisa mengurangi porsi impor. Paling tidak bisa diperbaiki dan bisa menekan porsi impor menjadi 50%, katanya.

Dalam hitungan Teguh, untuk memenuhi 40% kebutuhan susu nasional pada 2014 nanti, setidaknya butuh tambahan 10.000 ekor sapi per tahun. Kalau untuk swasembada susu, Indonesia masih jauh, ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×