Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Pemerintah akan menggenjot produksi PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) menjadi 470.000 ton aluminium batangan (ingot) pada 2017, dari saat ini 225.000 ton.
Menteri BUMN Dahlan Iskan menjelaskan pihaknya akan mempertahankan personel yang selama ini telah bekerja di Inalum. Hal ini karena orang-orang yang telah lama bekerja dengan Jepang pasti memperoleh transfer teknologi dan pengetahuan. Ia pun berharap mereka bisa menjaga budaya kerja disiplin yang dibangun pihak Jepang.
"Saya ucapkan terimakasih karena pihak partner (Jepang) telah membina orang-orang dengan sangat baik. Tenaga di Inalum dianggap mampu untuk membuat perusahaan stabil. Itu orang-orang yang dididik sudah bisa meneruskan," kata Dahlan, Senin (9/12).
Sementara itu, Menteri Perindustrian MS Hidayat menegaskan usai nasionalisasi, Inalum harus lebih baik dari sebelumnya, saat pihak Nippon Asahan Aluminium (NAA) menjadi pemegang saham.
"Kami punya business plan yang nanti dibicarakan dengan para menteri bagaimana membesarkan Inalum. Prinsipnya setelah diambil alih tidak boleh lebih jelek, dia harus lebih bagus," kata Hidayat.
Para profesional yang dipilih, kata Hidayat, diharapkan akan bekerja dengan sebaik-baiknya. Hal senada juga disampaikan Menteri BUMN Dahlan Iskan, yang hadir menyaksikan penandatanganan perjanjian pengakhiran kerjasama. (Estu Suryowati)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News