kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indofarma proyeksi kontribusi segmen farma di tahun ini capai 70%


Jumat, 30 Juli 2021 / 16:41 WIB
Indofarma proyeksi kontribusi segmen farma di tahun ini capai 70%
ILUSTRASI. Obat anti parasit Ivermectin yang produksi Indofarma (INAF).


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi pelat merah, PT Indofarma Tbk (INAF) mengandalkan segmen farma di sepanjang tahun ini. Perusahaan memproyeksikan kontribusi dari segmen tersebut  bisa sampai 70% ke pendapatan Indofarma. 

Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto menjelaskan, pada tahun 2021, INAF memproyeksikan kontribusi segmen farma akan lebih besar dibandingkan segmen alat kesehatan. 

"Perkiraan  kami minimal sampai dengan 65% hingga 70% kontribusi dari farma. Sisanya nanti dari segmen alat kesehatan sebesar 30% hingga 35%," jelas dia dalam paparan publik secara virtual, Jumat (30/7). 

Arief menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk terus membantu upaya pemerintah dalam percepatan penanganan pandemi Covid-19 dengan menyediakan produk farmasi dan alat  kesehatan, serta pelayanan kesehatan. 

Baca Juga: Laksanakan pengadaan 50 juta vaksin Novavax, ini kata Indofarma (INAF)

Di segmen farma, Indofarma banyak meluncurkan beberapa obat-obatan terapi Covid-19 seperti Oseltamivir Phospate 75 mg, Ivermectin 12 mg dan IVERCOV 12, Desrem, dan Zinkid. 

Arief memaparkan, guna menjamin pasokan kepada masyarakat, INAF meningkatkan kapasitas produksi untuk sejumlah produk farma terkait penanggulangan Covid-19. 

Perinciannya, untuk obat Oseltamivir kapasitas produksi tumbuh menjadi 10 juta kapsul dari yang sebelumnya hanya 4 juta kapsul. INAF menerapkan strategi pemastian pengadaan bahan baku dari pemasok negara lain dan penambahan lini produksi. 

Kemudian, untuk obat Ivermectin 12 mg, INAF merealisasikan produksi hingga Juli 2021 sebanyak 9 juta tablet per bulan yang akan ditambah kapasitasnya dari mesin eksisting hingga menjadi 12 juta tablet per bulan. 

Adapun, rencana produksi IVERCOV 12 tahap awal dimulai pada 12 Agustus 2021 sebanyak 1 juta tablet.

Kemudian untuk obat Desrem, yang berisi Remdesivir 100 mg, hingga akhir Juli 2021, INAF telah melakukan impor sebanyak 460.000 vial dan rencana impor selanjutnya sebanyak 270.000 vial. 

 

Selain produk obat yang mendukung penanganan Covid-19, Indofarma juga mengembangkan produk lain sesuai dengan product portofolio strategy dalam turn around management

Pada Bulan Juli 2021, INAF mendapatkan izin edar yang diberikan oleh BPOM RI dengan Nomor Izin Edar DKL2120943710A1 untuk produk INASON yang merupakan produk branded dari Methylprednisolon 4 mg yang termasuk golongan kortikosteroid dengan kemasan dus, 10 blister @ 10 tablet. 

Selain itu, INAF juga mendapatkan izin edar untuk produk IMBROXOL yang merupakan produk bermerk dari dari Ambroxol 30 mg yang berfungsi sebagai mukolitik dengan kemasan dus, 10 blister @10 tablet.

Selanjutnya: Survei KPPU temukan masih ada harga obat terapi Covid-19 yang melebihi HET

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×