kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Industri mobil berbondong-bondong incar pasar ekspor


Senin, 22 Oktober 2018 / 16:31 WIB
Industri mobil berbondong-bondong incar pasar ekspor
ILUSTRASI. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC)


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peta jalan atau roadmap Industri 4.0 yang dicanangkan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong industri otomotif berkegiatan ekspor.Para produsen mobil tengah mengusahakan pelebaran segmen bisnis ekspornya. 

PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) misalnya, menargetkan pada tahun 2022 ekspor mobilnya berada dikisaran angka 83.500 unit. Seiji Itayama, President Director SIM cukup optimis lantaran posisi Indonesia di mata prinsipal Suzuki telah menjadi pilar ketiga basis produksi kendaraan brandnya di dunia.  "Maka dari itu kami investasi di litbang dan usahakan ada transfer teknologi dari Jepang ke Indonesia," ujarnya, Senin (22/10).

Sampai saat ini SIM berusaha memaksimalkan volume ekspor dan mencari negara tujuan baru. Seiji mengatakan bahwa salah satu pasar ekspor baru yang bakal dimasuki perseroan ialah Meksiko. Sebenarnya selama ini regional Amerika Latin menyumbang porsi ekspor kisaran 47%, SIM berharap di 2020 porsi regional tersebut dengan penambahan negara tujuan baru akan meningkat menjadi 50%. 

Mengintip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sampai September 2018, total penjualan ekspor Suzuki baik CKD dan CBU ialah 47.122 unit.

Jumlah tersebut tumbuh sekitar 4% year on year (yoy), dimana pada periode yang sama tahun lalu ekspor Suzuki hanya 45.320 unit. Sedangkan total ekspor selama 2017 kemarin tercatat mencapai 63.568 unit, dimana 55% penjualan disumbang oleh mobil CKD.

Bicara soal CKD, SIM mengatakan jenis mobil LCGC Karimun Wagon produksinya cukup laku di pasar Pakistan. Hal ini menjadi salah satu potensi yang bakal digarap maksimal oleh perusahaan.

Sementara itu, Fransiscus Soerjopranoto, Executive General Manager Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan negara tujuan ekspor perusahaannya cukup beragam. Dimana saat ini perseroan sudah mengekspor ke lebih dari 80 negara di Asia, Afrika, Karibia, Amerika Latin, dan negara timur tengah.

"Ekspor mobil ke negara lain sebeneranya konsepnya mirip dengan yang ada disini, yaitu dimana ada demand tentu bisa kami supply. Jadi apabila ada kebutuhan, tentu akan kami isi selama memungkinkan," terangnya kepada Kontan.co.id, Senin (22/10).



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×