Reporter: Eldo Christoffel Rafael, Kenia Intan | Editor: Handoyo .
"Jawa Tengah juga punya pelabuhan laut Tanjung Emas. Masyarakatnya juga lebih kondusif," tambah Benny kepada KONTAN, Jumat (4/8). Adapun berdasar pengamatan Benny, lokasi di Jawa Tengah yang menjadi sasaran perusahaan mendirikan pabrik seperti Tegal, Pekalongan, Semarang, Salatiga, Boyolali, Solo dan Sragen.
Sedangkan di industri otomotif tak semua memilih untuk merelokasi pabrik. Pertimbangan untuk berinvestasi mesin dalam rangka memasuki era industri 4.0 juga dilaksanakan.
Bob Azam, Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), menjelaskan di sektor ritel dan perbankan sudah memasuki arah industri 4.0. Tak lama lagi era tersebut akan dimasuki sektor manufaktur termasuk sektor otomotif.
Baca Juga: Polychem (ADMG) Kerek Kapasitas Produksi
"Untuk level Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) pasti cepat atau lambat masuk ke era industri 4.0. Masuk ke era digitalisasi dan juga efisiensi dalam skala produksi," kata Bob kepada Kontan.co.id, Minggu (4/8).
Apalagi di sektor hulu biaya tenaga kerja (labour) makin tinggi. Sehingga di level pabrikan komponen tier 1 pun akan mencari produktivitas dengan menambah mesin-mesin baru. "Teknologi 3D printing misalnya akan makin banyak diaplikasikan di pabrik," jelasnya.
Baca Juga: Polychem Indonesia (ADMG) Mendorong Kapasitas Produksi
Meski demikian tak semua industri otomotif akan masuk ke arah industri 4.0. Industri komponen-komponen tier 3 dan 4 akan memilih untuk mengoptimalkan tenaga kerja. Sehingga otomatis para pengusaha akan mempertimbangkan memilih area Jawa Tengah sebagai lahan ekspansi. Hanya saja persoalan logistik yang masih pertimbangan utama.
"Biaya logistik dari Jawa tengah ke area Cikarang misalnya. apakah sudah kompetitif? Biaya tol masih mahal," tambahnya.