kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.483.000   -8.000   -0,54%
  • USD/IDR 15.625   39,00   0,25%
  • IDX 7.501   -55,86   -0,74%
  • KOMPAS100 1.166   -9,50   -0,81%
  • LQ45 931   -8,15   -0,87%
  • ISSI 225   -1,55   -0,68%
  • IDX30 480   -4,44   -0,92%
  • IDXHIDIV20 578   -5,67   -0,97%
  • IDX80 133   -1,10   -0,83%
  • IDXV30 141   -1,17   -0,82%
  • IDXQ30 161   -1,39   -0,86%

Ini 5 jenis komoditas bauksit yang boleh diekspor


Rabu, 25 Maret 2015 / 20:15 WIB
Ini 5 jenis komoditas bauksit yang boleh diekspor


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Angin surga yang sempat ditiupkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk pengusaha tambang bauksit terkait pembukaan kembali pintu ekspor bijih aluminium rupanya hanya fatamorgana.

R Sukhyar, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM mengatakan, pihaknya hanya membolehkan lima jenis produk bauksit hasil proses pemurnian yang boleh dijual ke luar negeri. Sehingga, pihaknya memastikan tidak akan memberi ruang untuk ekspor bijih aluminium karena belum diproses di pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter).

Dia bilang, pemerintah juga tidak berniat untuk merevisi Peraturan Menteri ESDM Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Permen ESDM Nomor 1/2014 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian.  

Beleid anyar tersebut pun sudah efektif sejak Menteri ESDM Sudirman Said pada 4 Maret silam. "Tidak ada akomodasi untuk ekspor bauksit dengan kadar Al 45%," kata dia ketika dihubungi KONTAN, Rabu (25/3).

Adapun lima jenis produk akhir bauksit yang boleh diekspor yaitu, pertama, smelter grade alumina (SGA) dengan kadar Al203 paling sedikit 98%. Kedua,  chemical grade alumina (CGA) dengan  kadar Al203 paling sedikit 90%.

Ketiga, alumina hydrate dengan kadar minimum Al(OH)3 90%. Keempat, logam aluminium dengan kadar Al paling kecil 99%. Terakhir, proppant dengan kadar Al203 paling sedikit 70%.

Asal tahu saja, di Indonesia baru terdapat dua pabrik komoditas bauksit yang beroperasi, yakni PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang memproduksi logam aluminium, dan PT Indonesia Chemical Alumina yang memproduksi CGA.

Sementara, beberapa perusahaan yang sedang membangun smelter di antaranya PT Well Harvest Winning Alumina Refinery dan PT Bintan Alumina Indonesia yang akan memproduksi jenis produk SGA alias alumina. Produk alumina ini yang nantinya dapat dijadikan bahan baku logam alumunium.

Sebelumnya, Said Didu, Ketua Tim Pengembangan dan Percepatan Smelter Nasional Kementerian ESDM mengatakan, pemerintah berencana memberi kelonggaran ekspor bauksit alias bijih aluminium untuk membantu keuangan perusahaan yang sedang membangun smelter. Tujuannya, agar program hilirisasi mineral komoditas bauksit bisa berjalan sesuai target pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×