kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.884   -4,00   -0,03%
  • IDX 7.248   52,57   0,73%
  • KOMPAS100 1.113   8,19   0,74%
  • LQ45 884   7,22   0,82%
  • ISSI 221   0,85   0,39%
  • IDX30 453   4,01   0,89%
  • IDXHIDIV20 544   4,62   0,86%
  • IDX80 128   0,92   0,72%
  • IDXV30 135   0,84   0,63%
  • IDXQ30 151   1,45   0,98%

Ini alasan Giant tutup seluruh gerai minimarket


Jumat, 29 November 2019 / 18:13 WIB
Ini alasan Giant tutup seluruh gerai minimarket
ILUSTRASI. Giant Mart di Perumahan Citra III, Jakarta Barat.


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hero Supermarket Tbk (HERO) berencana melakukan transformasimulti tahun untuk mengembangkan bisnis jangka panjang.

Langkah ini mereka ambil seiring dengan pola belanja pelanggan yang terus berubah.

Beberapa strategi mereka lakukan. Salah satu yang dilakukan selain melakukan konversi gerai Giant menjadi IKEA adalah Giant menutup beberapa gerai Giant miliknya,  termasuk gerai Giant Mart.

Giant Mart merupakan format baru minimarket Ginat yang dikenalkan pada 2017 lalu.

Baca Juga: Investasi lebih murah, HERO bakal sulap Giant jadi IKEA lagi

"Sebelumnya kami punya tiga gerai Giant Mart dan sudah tutup karena sulit bersaing. Alasan kami tutup karena kami harus fokus pada format dan transformasi bisnis," ujar Gareth Glynne, Direktur HERO di Jakarta, Jumat (29/11)

Asal tahu saja, Giant Mart diperkenalkan pertama kali pada 16 Agustus 2017 lalu dengan membuka gerai di Jakarta Barat.

Kemudian pada awal tahun 2018 perusahaan melakukan ekspansi penambahan dua gerai lainnya.

Hanya saja, pasar minimarket domestik memang sangat kompetitif.

Selain Indomaret milik PT Indomarco Prismatama yang jumlah gerainya sampai kuartal III 2019 mencapai 17.200 gerai, masih ada Alfa Mart milik PT Sumber Alfaria Trijaya, Alfamidi, dan Lawson.

Baca Juga: HERO: Ikea Jakarta Garden City dan Bandung beroperasi kuartal IV 2020

"Kami ingin fokus dengan format yang ada, kami tidak mau main kesana. Jadi kami punya tiga gerai (Giant Mart) dan itu pun hanya trial, jadi kami tutup semua," lanjutnya.

Penutupan minimarket Giant merupakan "percobaan" gagal yang kesekian.

Sebelumnya, pada tahun 2015, HERO juga menutup seluruh operasional gerai convenience store Starmart miliknya.

Sebanyak 50 gerai Starmart kala itu ditutup dan sebagian besar gerainya dijual kepada PT Fajar Mitra Indah yang merupakan pemilik gerai Family Mart.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×