Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam menunda pelaksanaan penawaran saham perdana atawa initial public offering (IPO). Sedianya, PLN Batam akan melakukan IPO akhir tahun ini. Namun rencana ini ditunda hingga awal tahun depan karena adanya kerusakan salah satu asetnya, yakni mesin di salah satu pembangkit listrik.
Dampaknya, PLN Batam terpaksa melakukan pemadaman bergilir di sepanjang pertengahan tahun ini. Pemadaman ini tentu akan mengakibatkan pendapatan dan keuntungan perusahaan turun.
Dadan Kurniadipura, Direktur Utama PT PLN Batam mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah mengkaji ulang rencana IPO. "Dijadwalkan bakal digelar pada 2013 mendatang. Karena fluktuasi yang ada, dikhawatirkan harga saham akan anjlok," kata dia akhir pekan lalu.
Ia mengatakan, dilepasnya sebagian saham kepada publik bertujuan untuk memperbesar modal perusahaan dalam pembangunan pembangkit listrik baru. Ia bilang, kebutuhan listrik di Batam pada 2016 mendatang akan naik hingga mencapai 500 megawatt (MW), jauh lebih tinggi jika dibandingkan permintaan listrik di kawasan tersebut tahun ini yang hanya mencapai sekitar 285 MW.
Untuk membangun pembangkit tersebut, pihaknya membutuhkan modal paling sedikit Rp 24 triliun. "Tapi, tidak semuanya akan berasal dari IPO. Sebagian dari internal perusahaan," jelas Dadan.
Terkait seberapa besar saham yang akan dilepas ke publik, hal itu tergantung dengan hasil rapat umum pemegang saham (RUPS). Sejauh ini, pihaknya menunjuk PT Bahana Sekuritas penjamin emisi (lead underwriter) untuk rencana IPO tersebut. Seperti diketahui, PLN Batam selain akan membangun PLTU untuk kebutuhan listrik di Batam, anak usaha PLN ini juga berencana akan membangun PLTU berkapasitas 1.000 MW dengan total investasi sekitar US$ 1 miliar. Listrik dari PLTU tersebut rencananya akan di ekspor ke Singapura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News