Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
Rekomendasi Saham
Di tengah agenda ekspansi, ADRO masih getol mengguyur dividen kepada para pemegang sahamnya. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Rabu (15/5) menyetujui pembagian dividen dengan total nilai US$ 800 juta atau 48,74% dari laba bersih tahun buku 2023 sebesar US$ 1,64 miliar.
Total dividen itu termasuk US$ 400 juta yang telah dibayarkan pada 12 Januari 2024 sebagai dividen interim, dan US$ 400 juga untuk dividen tunai final. Selain pembagian dividen, RUPST menyetujui aksi korporasi ADRO berupa pembelian kembali (buyback) saham dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp 4 triliun.
Baca Juga: ADRO hingga PTBA, Ini Rekomendasi Saham Batubara Pilihan Usai Rilis Kinerja Kuartal I
Equity Research Analyst Panin Sekuritas Felix Darmawan menilai aksi buyback dengan nilai yang cukup jumbo itu memberikan sinyal positif, dan menandakan harga saham ADRO relatif sedang undervalue.
Di sisi lain, Felix memandang pembagian dividen ADRO sudah ter-priced in dengan harga sahamnya.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer sepakat bahwa pelaku pasar telah mengantisipasi pembagian dividen. Sehingga potensi penguatan harga saham ADRO cenderung terbatas.
Meski begitu, secara kinerja Miftahul menaksir ADRO masih berpeluang tumbuh pada kuartal berikutnya.
Miftahul pun menyarankan hold saham ADRO dengan target harga di Rp 3.130. Analis Mirae Asset Sekuritas Rizkia Darmawan turut melihat potensi pertumbuhan kinerja ADRO, mempertimbangkan tingkat produksi, volume penjualan, permintaan dan harga batubara, serta efisiensi yang dilakukan.
Rizkia juga menyarankan hold ADRO dengan target harga di Rp 2.900. Felix turut menyematkan rekomendasi hold ADRO dengan target harga Rp 2.900 per saham.
Adapun, pada perdagangan Rabu (15/5), harga ADRO melemah 1,74% ke level Rp 2.830 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News