kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini dampak kehadiran Facebook dan WhatsApp terhadap ekonomi masyarakat Indonesia


Rabu, 16 Oktober 2019 / 16:42 WIB
Ini dampak kehadiran Facebook dan WhatsApp terhadap ekonomi masyarakat Indonesia
Facebook Indonesia Summit 2019 di Jakarta


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Noverius Laoli

Berdasarkan hasil riset CLSA bertajuk e-warungs: Indonesia's New Digital Battleground tahun 2019, disebutkan jika penjualan online melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp akan tergerus oleh platform online market place seperti Shopee, Tokopedia, atau Bukalapak.

Penelitian tersebut juga memproyeksi adanya penurunan pemakaian platform media sosial sebagai sarana bisnis, mencapai 5% sampai lima tahun ke depan, walau pengguna media sosial Indonesia berjumlah 73% dari total populasi.

Baca Juga: Gandeng Facebook, Indosat (ISAT) luncurkan program internet 101

"Kami tidak melihat apa yang disebutkan penelitian tersebut sebagai ancaman apalagi kompetisi. Kami menyadari akan ada banyak persaingan ke depannya. Namun kami sudah membuktikan bahwa banyak usaha kecil berkembang melalui platform kami. Ada konektivitas yang intens melalui platform kami, yang tidak dimiliki oleh platform market place lain," jelas Sravanthi Dev, Direktur Komunikasi WhatsApp Indonesia, Selasa (16/10).

Lebih jauh, pihaknya menjabarkan pengaruh Facebook di bidang produksi dan distribusi bisnis, penjualan, dan kepuasan konsumen, rata-rata berada di atas 70% berdasarkan penelitian yang dilakukan.

"Ke depannya kami fokus pada platform WhatsApp Business. WhatsApp sendiri sudah digunakan oleh 1,5 miliar di seluruh dunia. Lalu sebesar 63% pengguna WhatsApp Business mengatakan perpesanan bisnis meningkat sepanjang dua tahun terakhir. Begitu pula dengan rencana bisnis yang ke depannya, sebanyak 67% pengguna cukup optimistis," tutup Sravanthi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×