kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini dampak kehadiran Facebook dan WhatsApp terhadap ekonomi masyarakat Indonesia


Rabu, 16 Oktober 2019 / 16:42 WIB
Ini dampak kehadiran Facebook dan WhatsApp terhadap ekonomi masyarakat Indonesia
Facebook Indonesia Summit 2019 di Jakarta


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Vice President Facebook untuk Asia Tenggara, Benjamin Joe, memaparkan hasil penelitian yang dilakukan pihaknya untuk mengukur pengaruh aplikasi Facebook, Faceboom Mesenger, Instagram, dan WhatsApp terhadap keadaan sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia.

Pemaparan yang dilangsungkan dalam gelaran Facebook Indonesia Summit 2019 ini menjabarkan bahwa sebesar 92% pelaku bisnis menggunakan platform media sosial Facebook, Instagram, dan WhatsApp untuk berinteraksi lebih dalam dengan pelanggannya.

Baca Juga: Facebook Indonesia Summit 2019 hadir di Jakarta

Sementara itu, 89% responden mengakui adanya perkembangan bisnis dan ekspansi melalui aplikasi tersebut.

"Bagi para pelaku UKM, sebesar 75% responden mengaku bisa mengurangi biaya pemasaran dan mencapai peningkatan konsumen sampai 92%. Platform kami juga mampu mengolah proses operasional bisnis lebih efisien sebesar 71% berdasarkan suara responden," tutur Benjamin di Jakarta, Rabu (16/10). 

Facebook Indonesia sendiri sejak 2018 juga telah meluncurkan program Ekosistem Hub, dimana komunitas sosial yang berada di sektor industri teknologi dapat bergabung.

Secara singkat, Facebook memaparkan jika program tersebut bertujuan untuk memberi dukungan terhadap komunitas industri agar terus berkembang, baik di ranah online maupun offline.

Dalam komunitas tersebut, anggota berpotensi mendapatkan program dan pelatihan. Saat ini, Ekosistem Hub sudah menjangkau lebih dari 860 komunitas dan 21.000 pengembang bisnis.

Baca Juga: Menang tender, anak usaha Telkom Indonesia (TLKM) akuisisi 2.100 menara Indosat

Namun demikian, Facebook mengakui pihaknya belum mendalami lagi sektor bisnis yang mengalami penjualan tinggi di platformnya. "Kami belum melakukan pengamatan mendetail ke arah sana. Namun melalui Facebook, pelanggan dan penjualan dapat terhubung lebih dekat lagi," tuturnya.

Berdasarkan hasil riset CLSA bertajuk e-warungs: Indonesia's New Digital Battleground tahun 2019, disebutkan jika penjualan online melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp akan tergerus oleh platform online market place seperti Shopee, Tokopedia, atau Bukalapak.

Penelitian tersebut juga memproyeksi adanya penurunan pemakaian platform media sosial sebagai sarana bisnis, mencapai 5% sampai lima tahun ke depan, walau pengguna media sosial Indonesia berjumlah 73% dari total populasi.

Baca Juga: Gandeng Facebook, Indosat (ISAT) luncurkan program internet 101

"Kami tidak melihat apa yang disebutkan penelitian tersebut sebagai ancaman apalagi kompetisi. Kami menyadari akan ada banyak persaingan ke depannya. Namun kami sudah membuktikan bahwa banyak usaha kecil berkembang melalui platform kami. Ada konektivitas yang intens melalui platform kami, yang tidak dimiliki oleh platform market place lain," jelas Sravanthi Dev, Direktur Komunikasi WhatsApp Indonesia, Selasa (16/10).

Lebih jauh, pihaknya menjabarkan pengaruh Facebook di bidang produksi dan distribusi bisnis, penjualan, dan kepuasan konsumen, rata-rata berada di atas 70% berdasarkan penelitian yang dilakukan.

"Ke depannya kami fokus pada platform WhatsApp Business. WhatsApp sendiri sudah digunakan oleh 1,5 miliar di seluruh dunia. Lalu sebesar 63% pengguna WhatsApp Business mengatakan perpesanan bisnis meningkat sepanjang dua tahun terakhir. Begitu pula dengan rencana bisnis yang ke depannya, sebanyak 67% pengguna cukup optimistis," tutup Sravanthi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×