kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini kata Grab Indonesia soal investasi di bisnis daur ulang ponsel


Selasa, 28 Januari 2020 / 23:12 WIB
Ini kata Grab Indonesia soal investasi di bisnis daur ulang ponsel
ILUSTRASI. Logo Grab di Stasiun Manggarai Jakarta. REUTERS/Agoes Rudianto


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengenai pernyataan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang menyebutkan bahwa Grab telah menyampaikan minatnya untuk investasi remanufacture mobile phone atau daur ulang ponsel usang, Saat di konfirmasi Grab menyebut masih dalam tahap diskusi.

Deputy Head of Public Affairs Grab Indonesia Tirza Munusamy mengatakan, Grab sepakat dengan pernyataan Menko Airlangga dan Grab tengah berdiskusi dengan pemerintah, termasuk Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Perindustrian Indonesia mengenai hal ini. 

Baca Juga: Grab luncurkan mobil listrik, penasaran dengan tarifnya?

"Kami masih dalam tahap diskusi mengenai Investasi bisnis daur ulang ponsel usang," katanya saat di konfirmasi kontan.co.id pada Selasa (28/1).

Sebelumnya Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan bahwa Grab telah menyampaikan minatnya untuk investasi remanufacture mobile phone atau daur ulang ponsel usang.

Hal ini merupakan hasil pertemuan Menperin Agus dengan pihak Grab pada rangkaian agenda menghadiri World Economic Forum (WEF) 2020 di Davos, Swiss.

“Saya juga sudah berbicara dengan pihak Grab. Mereka ada niat melakukan investasi remanufacturing dari mobile phone yang sudah relatif tua atau sudah rusak, yang nantinya menjadi mobile phone baru,” katanya dalam keterangan tertulis.

Baca Juga: Grab luncurkan GrabCar elektrik pertama di Indonesia

Menperin berharap, investasi Grab dapat mendukung kebutuhan masyarakat Indonesia dalam kesiapan memasuki perkembangan industri 4.0. Sebab, di era tersebut, salah satunya yang dibutuhkan adalah penggunaan teknologi komunikasi digital seperti ponsel.

“Industri ponsel di dalam negeri mengalami pertumbuhan jumlah produksi yang cukup pesat selama lima tahun terakhir. Hal ini tidak terlepas dari upaya pemerintah yang terus memacu pengembangan di sektor telekomunikasi dan informatika,” paparnya.

Berdasarkan catatan Kementerian Perindustrian, industri Handphone, Komputer dan Tablet (HKT) merupakan salah satu sektor strategis yang dalam perkembangannya menunjukkan tren meningkat dan berkontribusi positif bagi perekonomian nasional.

Data pada tahun 2018 menunjukkan, industri HKT dalam negeri mampu memproduksi sebanyak 74,7 juta unit, meningkat 23% dari tahun 2017 yang memproduksi sekitar 60,5 juta unit.

Sementara itu, dari sisi neraca perdagangan, produk HKT menunjukkan tren yang positif, dengan catatan ekspor di periode Januari-Agustus 2019 sebesar US$ 333,8 juta, lebih tinggi daripada impor pada periode yang sama senilai US$ 145,4 juta.

Baca Juga: Grab minat investasi daur ulang ponsel bekas di Indonesia

Hal ini merupakan hasil pertemuan Menperin Agus dengan pihak Grab pada rangkaian agenda menghadiri World Economic Forum (WEF) 2020 di Davos, Swiss.

Seiring berkembangangnya sektor tersebut, Agus menegaskan, pemerintah bertekad untuk memberikan perlindungan bagi industri HKT di dalam negeri, termasuk kepada para penggunanya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto saat sesi diskusi panel Tech For Good dan makan siang bersama Grab di World Economic Forum 2020 juga menyatakan bahwa keberadaan ponsel pintar dengan harga terjangkau sangat penting untuk meningkatkan perekonomian digital bagi sebanyak mungkin penduduk Indonesia.

Baca Juga: Bidik wisatawan, GrabCar Airport buka layanan di Bandara Ngurah Rai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×