kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Ini penyebab buah & bawang impor merajalela


Kamis, 10 April 2014 / 14:18 WIB
Ini penyebab buah & bawang impor merajalela
ILUSTRASI. Khusus Indodana, Promo Mister Aladin Hotel & Akivitas Cashback 100% + Cicilan 0%


Reporter: Mona Tobing | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Daya saing produk hortikultura berupa buah dan bawang putih lokal pantas kembali dipertanyakan. Betapa tidak, saat ini buah impor dan bawang impor dengan mudah ditemukan di pasar Indonesia termasuk di pasar tradisional sekalipun.

Hasanuddin Ibrahim, Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian bilang, produk hortikultura impor yang terbilang ramai masuk Indonesia diantaranya adalah; bawang putih, apel, pir dan anggur. Produk tersebut diimpor dari China dan Selandia Baru.

Hasanuddin bilang, maraknya impor terjadi karena dua alasan. Pertama, karena iklim dan daerah tanam. Kedua, karena masalah kemasan atau packaging. Khususnya untuk buah lokal yang dinilai memiliki tampilan yang kurang bagus.

Untuk bawang putih misalnya, produksi bawang putih nasional kalah bersaing dengan China. Sebab, luas tanah dataran tinggi yang menjadi tempat budidaya bawang putih di Indonesia tidak seluas yang ada di China.

"Tantangannya adalah, bagaimana kita bisa menanam bawang putih dengan varietas lahan. Misalnya, mencari lahan di dataran rendah namun memiliki karakteristik seperti dataran tinggi," ujar Hasanuddin menawarkan solusinya.

Sementara untuk buah dalam negeri memiliki kelemahan dalam pengemasan dan tampilan. Padahal, kata Hasanuddin, jika pengemasan buah lokal turut diperhatikan, maka bisa meningkatkan daya saing harga buah lokal di pasar.

Berdasarkan data Kementan tahun 2012, volume impor bawang putih mencapai 386.592 ton per tahun. Sementara volume ekspor bawang putih mencapai 974 ton per tahun. Disisi lain, impor buah untuk apel tahun 2012 mencapai US$ D 151,6 juta, anggur US$ 119,3 juta dan apel sebesar US$ 151,6 juta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×