kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45911,32   -12,18   -1.32%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini perkembangan proyek apartemen Mazhoji PP Properti (PPRO) di Margonda Depok


Jumat, 26 Maret 2021 / 11:37 WIB
Ini perkembangan proyek apartemen Mazhoji PP Properti (PPRO) di Margonda Depok
ILUSTRASI. Proyek Apartemen Mazhoji PP Properti


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tidak dapat dipungkiri, properti adalah investasi jangka panjang yang dapat menjadi warisan berharga untuk anak cucu. Lokasi dan pasar sewa yang jelas merupakan faktor utama dalam pemilihan properti dengan potensi investasi yang baik.

Tidak kalah penting, reputasi pengembang dan fleksibilitas cara bayar menjadi poin penting bagi konsumen dalam membeli properti.

Menawarkan hunian di lokasi strategis yang dapat mendatangkan passive income dari sewa, PT PP Properti Tbk (PPRO) mengembangkan Mazhoji, apartemen pertama dengan Konsep Jepang di Jalan Margonda Raya, Depok.

Baca Juga: Laporan Keuangan PT PP Properti Tbk dan Entitas Anak

Guna memperkenalkan keunggulan dan Konsep Jepang yang diusungnya,  PP Properti secara resmi membuka show unit Apartemen Mazhoji pada Jumat, 26 Maret 2021.

Dua show unit yang dihadirkan adalah tipe studio dan 2 bedroom hadir dengan desain bergaya Jepang yang compact dan mengutamakan efektivitas serta efisiensi pemanfaatan ruangan.

“Harapan kami sebagai developer, penghuni Mazhoji dapat tinggal dengan nyaman, sementara para investor dapat memiliki unit dengan permintaan sewa dan nilai sewa yang tinggi,” jelas Septavianto, Project Director Apartemen Mazhoji dalam keterangan resminya, Jumat (26/3).

Apartemen dengan Konsep Jepang ini dibangun di atas lahan seluas 4.653 m2 dengan nilai investasi Rp 850 miliar. Proyek ini terdiri dari dua tower yakni Tower Ma dan Tower Zhoji.

 

Saat ini, tengah dipasarkan Tower Zhoji dengan 3 tipe unit mulai dari studio hingga Tipe 2 Bedroom dengan luas semigross 16,88 m2 -  47,25 m2.

“Harga yang ditawarkan masih sangat terjangkau, mulai dari Rp300 jutaan hingga Rp1 miliaran. Harga unit telah mengalami kenaikan sekitar 10% - 20% sejak awal dipasarkan,” terang Septa.

Dirancang oleh desainer Aboday Architect, Apartemen Mazhoji didesain dengan gaya Jepang yang terkenal compact dan mengutamakan efektivitas dalam pemanfaatan ruangan.

Baca Juga: Insentif PPN bakal kerek kinerja PP Properti (PPRO), ini alasannya

Selain itu, Apartemen Mazhoji menerapkan inovasi ternama Perseroan, yakni Indirect System Toilet atau Toilet Anti Bocor. Berfungsi sebagai sistem pembuangan pada toilet, air kotor akan langsung diarahkan pada shaft pembuangan.

Dengan demikian, sistem ini meminimalisasi terjadi kebocoran pada unit di lantai bawah, apabila terjadi kerusakan pada sistem pembuangan unit di lantai atas.

Sebagai penunjang kebutuhan akan Digital Living, Mazhoji  juga mengaplikasikan “Triple Play System” pada setiap unit. Triple Play System adalah sebuah tren teknologi dan merupakan peningkatan layanan kepada Penghuni Bangunan Bertingkat.

Teknologi berubah dari kabel tembaga menjadi kabel optik. Dari kabel optik ini bisa berjalan beragam layanan yang bisa diberikan seperti televisi, telepon, dan internet.

“Selain itu, PP Properti juga bekerjasama dengan BNN (Badan Narkotika Nasional) untuk menghadirkan lingkungan hunian yang sehat, aman dan bersih narkoba di Apartemen Mazhoji,” ujar Septa.

Progres Pembangunan dan Penjualan

Pembangunan Tower Zhoji, saat ini telah merampungkan pondasi. Menurut rencana, topping off dan serah terima unit akan dilakukan di Kuartal I tahun 2024 mendatang.

“Sejak di-launching pada Desember 2019, Tower Zhoji sudah terjual lebih dari 50%. Pembelinya berusia antara 25 hingga 55 tahun, berpenghasilan aktif seperti pegawai swasta atau BUMN, kalangan profesional seperti dokter, dosen, pengacara, hingga entrepreneur. Para pembeli ini umumnya berdomisili di Jakarta, Depok, Bogor, namun ada pula yang berasal dari Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan,” ungkap Septa.

Bagi para konsumen, Mazhoji Apartment menawarkan cara bayar mulai tunai keras, tunai bertahap (installment), dan KPA melalui bank yang telah bekerjasama, seperti Bank BTN, Mandiri, BNI. Konsumen juga dapat mengajukan kredit melalui Lembaga keuangan Non Bank seperti SFK (Permata Bank Group).

PP Properti menargetkan pembangunan struktur proyek ini akan dimulai pada Kuartal IV 2021. Sementara pemasaran unit apartemen ditargetkan mencapai 75% hingga akhir tahun.

Selain nyaman untuk tempat tinggal, Apartemen Mazhoji juga menawarkan potensi sewa yang menggiurkan. Terletak di Kota Pendidikan terbesar se-Jabodetabek, dikelilingi beberapa universitas ternama ,seperti Universitas Indonesia, Universitas  Gunadarma, dan Universitas Pancasila, Mazhoji memiliki potensi sewa yang tinggi dengan target pelajar/mahasiswa.

Baca Juga: Punya apartemen ready stock, PP Properti (PPRO): Insentif PPN jadi katalis positif

Di samping itu, lokasinya yang persis di depan pintu Tol Margonda menuju Cijago dan Desari, memberikan target peluang sewa seperti para profesional yang berkantor di daerah Selatan Jakarta, dan keluarga muda.

“Mengacu pada data Travelio, saat ini harga sewa apartemen studio di kawasan Depok berkisar Rp3,5 juta per bulan. Dengan demikian, Rental Yield Apartemen Mazhoji berkisar 8% - 15% dengan ROI (Return on Investment) sekitar 10% per tahun,” jelas Septa.

Lengkapnya infrastruktur dan fasilitas kota, seperti kantor pemerintahan, stasiun kota, pusat perbelanjaan, dan kampus ternama, tentu menimbulkan banyaknya permintaan akan hunian di Depok, khususnya di Jalan Margonda Raya.

Tidak heran jika para developer mengincar lokasi premium ini untuk memasarkan proyek properti, terutama apartemen.

Dengan banyaknya pesaing, Mazhoji hadir di Depok menawarkan konsep yang berbeda, yaitu hunian vertikal dengan konsep Jepang yang student and investor friendly.

Mazhoji yang dikembangkan oleh PT PP Properti Tbk juga telah bekerjasama dengan Kompas Gramedia, BNN, Travelio, dan Mamikos.

Menurutnya, potensi investasi apartemen di Depok sangat tinggi, terutama untuk pasar sewa. Pasalnya, saat ini ada kurang lebih 7.000 mahasiswa baru yang datang dari berbagai penjuru kota di Indonesia dan ratusan mahasiswa asing setiap tahunnya di kota Depok. UI sendiri memiliki mahasiswa sebanyak 47.166 orang dengan 309 mahasiswa asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×