kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini strategi Dirut baru PGN jual harga gas murah tapi laba meningkat


Sabtu, 16 Mei 2020 / 07:05 WIB
Ini strategi Dirut baru PGN jual harga gas murah tapi laba meningkat


Reporter: Dimas Andi | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merombak jajaran direksi dan komisaris PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Jumat (15/5). Jajaran direksi dan komisaris menjanjikan menjalankan amanat pemerintah untuk menjual harga gas murah, tanpa mengganggu kinerja keuangan. Bahkan, kinerja keuangan PGAS bisa meningkat.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 8 Tahun 2020 tentang Tata Cara Penetapan Pengguna dan Harga Gas Bumi Tertentu di Bidang Industri. Beleid ini mematok harga gas sebesar US$ 6 per MMBTU untuk tujuh sektor industri manufaktur dan sektor ketenagalistrikan.

Direktur Utama PGAS, Suko Hartono, yang baru ditetapkan dalam RUPST menyampaikan strategi-strategi yang akan dilakukan untuk menjual harga gas murah tapi keuntungan perusahaan meningkat..

PGAS akan melakukan efisiensi untuk menurunkan biaya operasi. Caranya dengan melakukan integrasi pipa PGN SSJW 1 dan SSJW 2 dengan pipa Pertagas Cirebon - Cilegon milik Pertagas.

Dengan demikian, gas yang berasal dari Sumatera tidak perlu jauh dibawa PGAS ke Karawang. Begitu pula sebaliknya, gas dari Pertamina EP tidak perlu dibawa jauh-jauh ke Cilegon. "Dengan begitu akan terjadi efisiensi penggunaan kompresor, dan alat-alat pendukung lain,” ungkap Suko dalam siaran pers yang diterima Kontan, hari ini (15/5).

Selajutnya, dalam jangka menengah panjang, PGN akan melakukan efisiensi biaya operasi. Upaya ini dilakukan dengan penggabungan usaha yang sejenis di PGAS dan Pertagas, seperti bisnis non pipa dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG), LNG, serta bisnis pengangkutan pipa dan penyimpanan LNG.

“Ke depan PGAS juga akan melakukan optimalisasi aset di FSRU Lampung dan KJG, serta inovasi produk yang tidak hanya sekadar jual gas tetapi juga meningkatkan nilai tambah produk hilir gas. Misalnya, kerja sama membangun industri berbasis gas, khususnya petrochemical dengan perusahaan terkemuka dan teknologi terbaik dunia,” terang Suko.

Lebih lanjut, Suko mengungkapkan bahwa PGAS akan mengoptimalkan fungsi sebagai penyedia infrastruktur dan jaminan pasokan gas jangka panjang, serta menggandeng mitra yang lain sebagai penyedia teknologi dan investasi. Sebagai contoh, penyediaan produk methanol yang dapat digunakan untuk membantu program B30-B50 serta industri turunan lainnya.

“Dalam lima tahun ke depan, kami merencanakan target strategis untuk pemenuhan energi bagi 4 juta jargas rumah tangga, serta peningkatan pengelolaan niaga gas bumi emncapai 1.800 BBTUD di domestik dan 600 BBTUD dari global LNG trading,” tutup Suko.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal I 2020 (unaudited), pendapatan PGAS turun sebesar 0,28% year on year (yoy) menjadi US$ 873,81 juta. Laba bersih perusahaan pelat merah ini juga anjlok 26,62% menjadi US$ 47,77 juta.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×