kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.296.000   9.000   0,39%
  • USD/IDR 16.707   -11,00   -0,07%
  • IDX 8.395   57,53   0,69%
  • KOMPAS100 1.168   8,20   0,71%
  • LQ45 854   5,85   0,69%
  • ISSI 291   2,33   0,81%
  • IDX30 444   1,43   0,32%
  • IDXHIDIV20 513   2,30   0,45%
  • IDX80 132   1,04   0,80%
  • IDXV30 138   1,56   1,14%
  • IDXQ30 141   0,50   0,35%

Ini Strategi Wuling untuk Pacu Penjualan Mobil Listrik Sebelum Insentif BEV Berakhir


Jumat, 07 November 2025 / 17:11 WIB
Ini Strategi Wuling untuk Pacu Penjualan Mobil Listrik Sebelum Insentif BEV Berakhir
ILUSTRASI. Wuling Motors terus memperkuat strategi penjualan mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) di Indonesia.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wuling Motors terus memperkuat strategi penjualan mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) di Indonesia. Dengan pasar kendaraan listrik yang tumbuh pesat dalam tiga tahun terakhir, perusahaan menilai 2025 menjadi momentum penting untuk memperluas penetrasi, terutama sebelum masa insentif pemerintah bagi BEV berakhir.

Marketing Operation Director Wuling Motors, Ricky Christian mengatakan, pasar BEV di Indonesia menunjukkan tren pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

“Kalau kami melihat, tahun depan pasar BEV akan terus bertumbuh cukup pesat. Berdasarkan data tiga tahun terakhir, pertumbuhannya hampir 10 kali lipat — dari di bawah 1% menjadi sekitar 10%,” ujar Ricky kepada media di Tangerang, Kamis (6/11/2025).

Baca Juga: Segmen Mobil Listrik Rp 200 Jutaan Kian Ketat, Wuling Air EV Kini Banyak Pesaing

Ricky menambahkan, jika dibandingkan dengan negara lain seperti China, fase pertumbuhan BEV di Indonesia justru berlangsung lebih cepat dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Hal ini memberi sinyal kuat bahwa adopsi kendaraan listrik di Tanah Air sudah mulai memasuki tahap masif.

Menjelang berakhirnya program insentif bagi BEV tahun depan, Ricky menilai bahwa periode ini bisa menjadi momentum penting bagi produsen dengan kandungan lokal tinggi untuk memperkuat posisinya di pasar domestik.

“Kami melihat ini justru saat yang tepat untuk mempercepat produksi lokal dan memperluas basis konsumen, agar setelah insentif berakhir pasar sudah terbentuk dengan kuat,” ungkapnya.

Dengan komponen lokal yang terus meningkat pada lini BEV seperti Air ev dan BinguoEV, Wuling optimistis mampu menjaga daya saing harga dan tetap menarik bagi konsumen setelah masa insentif berakhir.

Menjawab pertanyaan mengenai mengapa penjualan BEV tumbuh lebih cepat dibandingkan kendaraan hybrid, Ricky menjelaskan bahwa ada beberapa faktor pendorong.

Baca Juga: Wuling Bidik Pasar EV Transportasi Publik, Mitra EV Mulai Diuji TransJakarta

“Untuk konsumen di wilayah Jabodetabek, salah satu alasan utama memilih BEV adalah fleksibilitas regulasi, seperti bebas ganjil-genap. Selain itu, efisiensi biaya penggunaan dan hadirnya banyak pilihan produk BEV yang kompetitif juga menjadi faktor utama,” tambahnya.

Kombinasi antara regulasi yang mendukung dan meningkatnya variasi model membuat kendaraan listrik berbasis baterai lebih cepat diterima pasar dibandingkan teknologi hybrid.

Selain fokus pada BEV, Wuling juga menaruh perhatian pada segmen multi purpose vehicle (MPV), yang masih menjadi tulang punggung pasar otomotif nasional. Ricky menyebutkan bahwa pangsa pasar MPV di Indonesia mencapai sekitar 30% dari total penjualan kendaraan.

“Karakter konsumen Indonesia masih sangat keluarga-sentris, sehingga kenyamanan untuk seluruh anggota keluarga menjadi faktor utama dalam memilih kendaraan. Karena itu, kami akan terus berupaya memperkuat posisi di segmen MPV, baik dengan model konvensional maupun elektrifikasi di masa depan.”

Dengan pertumbuhan historis yang pesat, dukungan infrastruktur pengisian yang semakin luas, serta kesadaran konsumen terhadap efisiensi dan keberlanjutan, Wuling optimistis pasar BEV 2025 akan melanjutkan tren positifnya.

“Kami yakin tren ini belum mencapai puncaknya. Masih banyak ruang untuk pertumbuhan, dan Wuling siap berperan besar di dalamnya,” tutup Ricky.

Selanjutnya: 11 Tanda Kolesterol Naik yang Sering Terabaikan

Menarik Dibaca: 11 Tanda Kolesterol Naik yang Sering Terabaikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×