kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini tips berjualan online di tengah pandemi covid-19


Selasa, 28 April 2020 / 20:05 WIB
Ini tips berjualan online di tengah pandemi covid-19
ILUSTRASI. Sirclo


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 turut mengubah tren belanja offline ke online. Meski begitu, penjualan bagi pebisnis online juga tetap menantang.

Memahami dampak langsung Covid-19 terhadap semua lini bisnis, CEO dan Founder SIRCLO, Brian Marshal menjabarkan tiga contoh kasus dari kliennya, yaitu Ainayya, Nature’s Market, dan This is April.

Dalam contoh kasus ini, terdapat beberapa tips penting bagi para UKM online agar dapat menghadapi wabah COVID-19 dengan upaya optimal:

1. Menjaga kesehatan karyawan dan lingkungan kerja

Seiring dengan pemberlakuan work from home (WFH) dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), setiap pelaku bisnis perlu berpartisipasi untuk memastikan kesehatan karyawan dan keamanan lingkungan kerja.

Baca Juga: Menkop dan UKM sebut e-commerce solusi penjualan UMKM di tengah pandemi corona

Ainayya, brand lokal yang bergerak dalam bidang fashion, ikut memprioritaskan kesehatan dan kebersihan di operasional, dengan memberikan fasilitas di rumah produksi, menyediakan makanan bergizi bagi para karyawan, dan memberikan hand sanitizer serta masker kain yang secara rutin disterilkan.

Sementara Nature’s Market membuat wastafel darurat untuk driver yang melakukan antar-jemput barang, mewajibkan rutinitas cuci tangan, dan mewajibkan karyawan yang menggunakan transportasi umum untuk membawa baju ganti.

2. Memperbaharui stok secara bertahap

Sebagai penyedia produk F&B dan peralatan rumah tangga organik, Nature’s Market berupaya untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan dengan melakukan pelarangan panic buying dan mengeluarkan stok produk secara berkala. Hal ini penting agar semua pelanggan bisa mendapatkan produk yang mereka butuhkan dan menghindari kelangkaan produk tertentu

3. Menumbuhkan koordinasi dan saling percaya antar karyawan

Salah satu isu yang dihadapi oleh semua UKM online adalah cara menjaga alur komunikasi kerja di tengah penerapan WFH. Bekerja dari rumah masing-masing berpotensi menimbulkan kesalahpahaman karena koordinasi yang lebih longgar, dibandingkan ketika bekerja di kantor.

Baca Juga: Aprindo: Penjualan ritel anjlok, gerai pakaian bahkan turun 80% per April 2020

Untuk menyiasati hal tersebut, Ainayya menekankan pentingnya menjaga solidaritas, menjaga komunikasi yang intens pada saat kerja, dan memiliki keinginan berjuang bersama ketika terjadi permasalahan. Kunci terbesar adalah menumbuhkan kepercayaan antar karyawan.

4. Menjaga komunikasi terbuka dengan pelanggan

Selama pandemi ini, kendala-kendala seperti perubahan jadwal kirim, jadwal operasional, update stok barang, dan sebagainya kerap terjadi. Sehingga, saluran komunikasi penting untuk dijaga agar pelanggan tetap bisa loyal terhadap brand dan membuat keputusan pembelian dengan lebih baik.

Tips ini merupakan prinsip utama yang diterapkan Nature’s Market untuk menghindari kesalahpahaman dengan pelanggan.

5. Mempertahankan mindset yang positif

This is April, yang telah menghentikan penjualan offline sejak awal April 2020, kini telah memusatkan semua strategi promosi di platform online. Platform ini juga menambah beberapa kanal distribusi online untuk memudahkan para pelanggan melakukan pembelian produk.

“Di tengah situasi yang tidak pasti seperti ini, tantangan terbesarnya adalah di mindset," kata Maria Anggraini, Founder dan CEO dari This is April.

Baca Juga: Masih ragu pungut pajak e-commerce

Brian mengatakan, dari tips-tips tersebut, dia menekankan pentingnya komunikasi dan mindset untuk bisa menghadapi wabah Covid-19 dengan baik. Komunikasi ini tidak hanya ditujukan kepada pelanggan atau konsumen, tapi juga untuk internal perusahaan dan para karyawan.

“Ada beberapa cara sederhana untuk menerapkan prinsip ekonomi yang baik, misalnya dengan membuat template standar ketika melayani pelanggan atau dengan memasukkan unsur personal ketika menyebarkan pesan tertentu kepada para pelanggan," jelasnya dalam keterangan resmi, Selasa (28/4).

Brian menambahkan, seiring dengan perubahan yang terjadi selama pandemi, banyak pelanggan yang mungkin bertanya-tanya tentang prosedur pembelian, stok barang, atau jadwal kerja toko.

Untuk menjawab hal-hal tersebut, jangan ragu untuk membuat video atau post media sosial yang informatif, sehingga mereka tetap bisa mendapatkan informasi terbaru.

"Pandemi Covid-19 merupakan masa yang sangat sulit untuk mayoritas para pelaku bisnis. Dengan berbagi solusi melalui contoh kasus, kami berharap bisa memberikan tips yang mungkin bisa bermanfaat dan diterapkan oleh UKM online lain di Indonesia," jelas Brian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×