kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Integrasi Koridor Logistik Didorong Demi Efisiensi


Minggu, 07 September 2025 / 20:18 WIB
Integrasi Koridor Logistik Didorong Demi Efisiensi
ILUSTRASI. Jalan Tol Cibitung – Cilincing (JTCC)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Desakan integrasi koridor logistik semakin menguat seiring kebutuhan akses yang efisien dan terjangkau bagi pelaku usaha. Jalan Tol Cibitung–Cilincing (JTCC) menjadi sorotan karena menghubungkan langsung kawasan industri di timur Jakarta dengan Pelabuhan Tanjung Priok, sehingga diharapkan dapat memperlancar distribusi logistik.

Kebutuhan ini makin mendesak melihat kemacetan di sejumlah ruas tol dan arteri Jakarta, terutama TB Simatupang–Tanjung Priok. Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menyebut pertumbuhan kendaraan bermotor sebagai faktor utama peningkatan traffic. “Setiap hari ada penambahan sekitar 2.500–3.000 unit kendaraan di Jakarta,” ujar Syafrin dalam keterangannya, Minggu (7/9).

Selain itu, disparitas tarif antara JORR 1 dan JORR 2 membuat banyak pengendara enggan menggunakan JORR 2 yang lebih mahal, sehingga arus kendaraan menumpuk di JORR 1 dan jalan pendukung.

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Mahendra Rianto, menilai JTCC berpotensi mengurangi kemacetan dan mempercepat perjalanan ke Tanjung Priok karena memang dirancang khusus untuk kendaraan logistik. Namun, tarif tinggi membuat banyak perusahaan enggan memanfaatkannya. “Akibatnya, akses logistik masih terpusat di Tol Jakarta–Cikampek dan jalur arteri,” katanya.

Baca Juga: Pembatasan Truk Saat Libur Maulid Dikhawatirkan Ganggu Logistik

Ia menegaskan, optimalisasi JTCC penting bagi efisiensi nasional. Kemacetan di jalur logistik bukan hanya memboroskan bahan bakar, tetapi juga meningkatkan biaya yang pada akhirnya ditanggung masyarakat.

Senada, Kepala Induk Turangga 05 Korlantas Polri, Sandy Titah Nugraha, menyebut integrasi JTCC dengan jaringan tol lain seperti Japek akan membantu pemerataan arus logistik dan mengurangi kepadatan di titik rawan seperti Simpang Susun Cikunir. Meski begitu, tarif JTCC masih dianggap memberatkan pengemudi truk. “Paradigma blocking membuat mereka lebih memilih JORR 1 yang lebih murah, meski jaraknya lebih jauh,” jelasnya.

Integrasi koridor logistik dinilai penting untuk menghubungkan kawasan industri, pusat distribusi, dan pelabuhan secara strategis. Selain memperlancar pengiriman, integrasi juga membuka peluang penyesuaian tarif tol agar lebih kompetitif.

Baca Juga: PT BGR Logistik Tampilkan Layanan End-to-End di Timor Leste

Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menyatakan pihaknya akan mengevaluasi tarif JTCC yang dinilai terlalu mahal. Mahendra menegaskan, rendahnya volume kendaraan di tol baru menunjukkan infrastruktur belum optimal mendukung peralihan arus logistik. “Pemerintah perlu intervensi agar distribusi barang lebih efisien, baik dari sisi waktu maupun biaya,” tegasnya.

Selanjutnya: OJK Ungkap Ada Anggota Tim Likuidasi Investree yang Mengundurkan Diri

Menarik Dibaca: Dilirik Asing, Saham REAL Jadi Sorotan di Bursa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×