kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Intiland akan melihat geliat pasar sebelum menaikkan tarif sewa


Senin, 10 Juni 2019 / 19:40 WIB
Intiland akan melihat geliat pasar sebelum menaikkan tarif sewa


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) masih akan lihat kondisi pasar untuk menaikan tarif sewa properti perkantoran miliknya.

Theresia Rustandi, Sekretaris Perusahaan Intiland menyebutkan bahwa usai Pemilu dan Lebaran pihaknya berharap tren pernyewaan perkantoran akan lebih baik. Walaupun begitu, ia optimis pasar akan lebih baik.

Saat ini sendiri untuk segmen perkantoran pihaknya masih mengandalkan proyek perkantoran terpadu yang berdekatan dengan jalur MRT Jakarta. Asal tahu saja, beberapa proyek perkantoran milik perseroan yang berdekatan jalur MRT Jakarta seperti South Quarter, Poins Square dan Intiland Tower.

Sedangkan untuk tarif yang ditawarkan kepada calon konsumen, Theresia bilang harga bervariatif. "Misalkan untuk Intiland Tower, tarif sewa yakni Rp 175.000 per m2 per bulan ditambah biaya service charge Rp 85.000 per m2 per bulan," ujarnya kepada kontan.co.id, Senin (10/6).

Walaupun pihaknya optimis pasar properti semakin membaik pihaknya memilih berhati-hati dengan melihat kondisi pasar terkini sebelum menaikan harga. Namun, ia bilang bahwa sejauh ini pihakmya telah meningkatkan harga sewa hanya saja tidak signifikan. Sayangnya, untuk peningkatannya ia belum bisa menyebutkan karena tidak memegang datanya.

Berdasarkan data Colliers sendiri, tarif sewa properti di Indonesia masih tumbuh sekitar 6%-10% atau lebih tinggi ketimbang negara-negara lain yang tumbuh 5%-8%. Penopangnya adalah pembangunan infrastruktur pemerintah yang kemudian mendorong pembangunan proyek properti berkonsep TOD dan kawasan industri.

Untuk tarif sendiri, emiten dengan kode saham DILD di Bursa Efek Indonesia ini mematok dengan berbagai faktor. "Tarif sewa biasanya dipengaruhi oleh demand, fasilitas dan kualitas gedung, lokasi dan persediaan ruang perkantoran," paparnya.

Secara menyeluruh, selain beberapa properti perkantora di sekitar MRT Jakarta, pihaknya juga menawarkan produk lainnya seperti Aeropolis dan beberapa properti di Surabaya yakni Spazio Tower, Praxis..

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×