kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   16.000   0,82%
  • USD/IDR 16.304   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.533   43,20   0,58%
  • KOMPAS100 1.070   7,34   0,69%
  • LQ45 793   -2,68   -0,34%
  • ISSI 254   0,66   0,26%
  • IDX30 409   -1,29   -0,31%
  • IDXHIDIV20 467   -2,82   -0,60%
  • IDX80 120   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 124   0,09   0,07%
  • IDXQ30 131   -0,56   -0,43%

Intiland (DILD) Perkuat Struktur Keuangan Melalui Strategi Deleveraging


Jumat, 08 Agustus 2025 / 18:34 WIB
Intiland (DILD) Perkuat Struktur Keuangan Melalui Strategi Deleveraging
ILUSTRASI. Perkantoran South Quarter yang dikembangkan Intiland di Jakarta Selatan.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) terus berupaya memperkuat neraca keuangan melalui strategi deleveraging selama tiga tahun terakhir. Deleveraging menjadi strategi prioritas yang dijalankan DILD untuk melakukan efisiensi pembiayaan.

Direktur Utama Intiland Development, Archied Noto Pradono mengungkapkan bahwa strategi ini memperkuat keuangan DILD dengan menciptakan ruang pertumbuhan yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Upaya tersebut antara lain dilakukan dengan pelunasan, pengurangan atau refinancing beban utang dan bunga, serta penjualan aset non-core sehingga lebih efisien.

Baca Juga: Pendapatan dan Laba Intiland Development (DILD) Menyusut

Hingga 30 Juni 2025, total utang DILD tercatat senilai Rp 4,38 triliun. Jumlah tersebut menurun sebesar Rp 687 miliar, atau sekitar 14% dibandingkan posisi per 31 Desember 2022 yang mencapai Rp 5,06 triliun.

“Turunnya jumlah utang ini mencerminkan keberhasilan upaya kami dalam mengelola kewajiban keuangan secara berkelanjutan dan memperbaiki struktur finansial perusahaan,” kata Archied dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Jumat (08/08/2025).

Seiring dengan penurunan jumlah utang, beban bunga turun signifikan, mencapai sekitar 16,7% dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun 2022 beban bunga pinjaman DILD mencapai Rp 518,1 miliar.

 

Kemudian pada tahun 2023 turun menjadi Rp 489,9 miliar. Penurunan berlanjut pada tahun 2024 dengan jumlah beban bunga sebesar Rp 431,8 miliar. Hingga pada 30 Juni 2025, beban bunga DILD tercatat sebesar Rp 176,3 miliar. 

Baca Juga: Intiland Development (DILD) Catat Marketing Sales Rp 469,2 Miliar di Kuartal I-2025

Menurut Archied, strategi deleveraging merupakan bagian dari komitmen DILD dalam menjaga stabilitas dan struktur finansial.

Upaya struktur biaya yang efisien dan peningkatan kinerja penjualan, khususnya dari segmen kawasan industri menjadi faktor penting dalam memperbaiki kinerja keuangan secara keseluruhan dan menjaga rasio-rasio keuangan tetap sehat.

“Selain mendorong kinerja penjualan, fokus penting kami saat ini menjalankan strategi deleveraging secara disiplin, mulai dari pelunasan, pengurangan, refinancing pinjaman berbunga tinggi, hingga divestasi aset non-core. Langkah ini akan memberikan dampak signifikan terhadap penurunan beban bunga dan penguatan struktur permodalan,” terang Archied.

Penurunan jumlah utang juga menyebabkan posisi rasio-rasio keuangan DILD membaik. Archied mengklaim, rasio utang terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio/DER) menunjukkan struktur finansial yang semakin sehat. 

Baca Juga: Intiland Development (DILD) Bidik Target Marketing Sales Rp 2 Triliun di Tahun 2025

Pada tahun 2022, rasio utang terhadap ekuitas DILD masih di level 61,1%. Kemudian berangsur-angsur turun menjadi 58,5% pada tahun 2023, dan menjadi 50,3% pada 2024. Per semester-I 2025, rasio utang terhadap ekuitas DILD kembali menurun menjadi 47%. 

Archied menegaskan, strategi DILD fokus pada peningkatan kinerja yang berkelanjutan serta memperkuat fondasi keuangan untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang.

Langkah-langkah efisiensi biaya dan peningkatan kinerja penjualan, khususnya dari segmen kawasan industri yang menunjukkan permintaan tinggi turut mendukung strategi ini.

Dari sisi kinerja keuangan pada semester I-2025, pendapatan usaha DILD menyusut 11,02% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp 1,36 triliun menjadi Rp 1,21 triliun.

Meski begitu, DILD memangkas beban pokok penjualan dan beban langsung sebanyak 16,8% (yoy) menjadi Rp 791,34 miliar.

Baca Juga: Hadapi Ketidakpastian Pasar, Intiland Development Pasang Target Konsevatif Tahun Ini

Hasil ini membuat perolehan laba kotor DILD masih mampu tumbuh 3,03% (yoy) dari Rp 412,15 miliar ke posisi Rp 424,64 miliar. DILD juga berhasil menekan beban usaha sebanyak 8,30% (yoy) menjadi Rp 155,78 miliar.




TERBARU

[X]
×