kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   10.000   0,66%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Investasi Perikanan Hanya Serap Rp. 3,5 triliun


Kamis, 10 Desember 2009 / 11:27 WIB
Investasi Perikanan Hanya Serap Rp. 3,5 triliun


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Djumyati P.

MAKASAR. Sepanjang tahun 2009 sektor perikanan tangkap hanya menyerap investasi senilai Rp 3,5 triliun dari pengajuan sebanyak Rp 7 triliun di tahun 2009. Sektor yang banyak diminati investor asing itu lebih banyak pada investasi kapal penangkap ikan dan juga pabrik pengolahan.

"Memang investasi kita masih terhalang soal infrastruktur," kata Sekretaris Jenderal Departemen Kelautan (DKP) Syamsul Maarif, Kamis (10/12). Menurut Syamsul, investasi di sektor perikanan masih lemah karena minimnya infrastruktur pendukung di pelabuhan terutama soal listrik dan akses transportasi.

Sementara itu Ibrahim Ismail, Sekretaris Direktorat jenderal Perikanan Tangkap menjelaskan, kalau investasi perikanan di Indonesia lebih banyak di sektor perikanan tangkap dalam bentuk joint venture antara Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Contoh hasil kerjasama investasi itu di antaranya tersebar di beberapa lokasi, namun kebanyakan beredar di wilayah timur. Di antaranya kerjasama investasi pengolahan ikan di Arafura dengan investor Thailand. Selain itu ada juga juga kerjasama dengan investor Korea rumput laut di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bali.

Investor dari Filipina pun tertarik dengan pengolahan ikan tuna di Bitung (Sulsel). Selain itu ada juga investasi asing di Tual, Merauke dan juga Kupang. Investasi asing untuk perikanan tangkap tersebut harus membuat industri terpadu dari hulu sampai hilir.

Menurut Ibrahim, ikan yang ditangkap oleh kapal asing di wilayah Indonesia itu harus mendarat di wilayah Indonesia. "Setelah menangkap, kemudian bisa langsung diolah," jelasnya.

Ke depan, Fadel Muhammad selaku Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) menyatakan di tahun 2010 sudah ada rencana investasi dari investor China untuk pengolahan ikan di Indonesia. Fadel menyebutkan, rencana investasi itu berupa pembangunan cold storage.

Menurut Fadel, investasi asing di sektor perikanan lebih banyak dikembangkan untuk sektor perikanan tangkap. Sedangkan untuk perikanan budidaya, Fadel berharap kalangan usaha kecil dan menengah akan bisa mengembangkannya. "Karena laut kita produksinya terbatas, dan sekarang kita prioritaskan peningkatan produksi ke budidaya," jelas Fadel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×