kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.263.000   -4.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.658   20,00   0,12%
  • IDX 8.184   17,84   0,22%
  • KOMPAS100 1.144   4,60   0,40%
  • LQ45 837   0,23   0,03%
  • ISSI 284   -0,42   -0,15%
  • IDX30 441   0,53   0,12%
  • IDXHIDIV20 509   0,80   0,16%
  • IDX80 128   -0,10   -0,08%
  • IDXV30 138   -0,14   -0,10%
  • IDXQ30 140   -0,44   -0,31%

Investor China Dorong Permintaan Properti Industri dan Logistik di Indonesia


Kamis, 30 Oktober 2025 / 19:10 WIB
Diperbarui Kamis, 30 Oktober 2025 / 19:12 WIB
Investor China Dorong Permintaan Properti Industri dan Logistik di Indonesia
ILUSTRASI. Pasar properti komersial Indonesia mulai memasuki babak baru dengan adanya peralihan investasi dan permintaan


Reporter: Vina Elvira | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar properti komersial Indonesia mulai memasuki babak baru dengan adanya peralihan investasi dan permintaan, dari pasar perkantoran tradisional ke sektor alternatif seperti logistik, pusat data, dan living (hunian sewa skala besar).  

Menurut analisis konsultan properti global JLL, perubahan ini didorong oleh kelebihan pasokan perkantoran, meningkatnya permintaan terhadap aset alternatif, serta pesatnya pertumbuhan meningkatnya infrastruktur digital di Indonesia.

Managing Director JLL  Asia Tenggara Michael Glancy mengatakan, sektor logistik dan industri menjadi area dengan potensi pertumbuhan besar. Hal ini tercermin dari pasokan gudang logistik modern di wilayah Jabodetabek yang meningkat tiga kali lipat dalam sepuluh tahun terakhir, dengan tingkat hunian mencapai 94% dibandingkan 86% di kawasan APAC. 

Baca Juga: Upaya Jababeka (KIJA) Jadi Pengelola Kawasan Industri Terintegrasi

Begitu pula dengan permintaan baru yang diperkirakan mendekati 1 juta meter persegi dalam tiga tahun ke depan. Berdasarkan data JLL, sekitar setengah dari total permintaan berasal dari perusahaan China. 

"Lonjakan permintaan dari perusahaan-perusahaan asal China adalah tren signifikan, tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga untuk seluruh Asia Tenggara, dan mencerminkan evolusi strategi diversifikasi properti yang dilakukan oleh China," kata Michael, kepada media, di Jakarta pada Kamis (30/10/2025). 

Produsen dari China kini aktif mendiversifikasi rantai pasok mereka. Indonesia dipilih sebagai salah satu negara tujuan utama mereka karena didukung pesatnya perkembangan di sektor ini. 

Di sisi lain. tren permintaan pabrik juga bergeser dari fasilitas yang dibangun khusus (purpose built) menjadi solusi sewa siap pakai (plug-and-play).

Tak hanya itu, JLL juga memprediksi industri data centre akan menjadi penggerak utama masa depan Indonesia maupun Asia Tenggara. Prediksi ini sejalan dengan perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau AI, yang cukup pesat sejak beberapa tahun ke belakang.

“Dengan posisi Indonesia sebagai ekonomi digital terbesar di kawasan, kapasitas pusat data kolokasi telah meningkat tiga kali lipat sejak 2021, dengan Jakarta dan Batam tetap menjadi pusat pertumbuhan utama,” jelasnya. 

Dia menambahkan, sektor-sektor alternatif juga mendapat dorongan dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang menawarkan berbagai insentif pajak dan insentif lain. 

Wilayah Jabodetabek, Bali, dan Batam kini mencatat tingginya permintaan dari klinik, rumah sakit, dan fasilitas riset dan pengembangan (R&D) internasional.

Sebagai salah satu negara dengan populasi muda di kawasan APAC, Indonesia memiliki sekitar 22 juta penduduk berusia di atas 64 tahun, angka yang diproyeksikan naik menjadi 27 juta pada 2030, sehingga membuka peluang besar bagi pengembangan hunian lansia di bawah ekosistem KEK.

Baca Juga: Himpunan Kawasan Industri Sambut Positif Guyuran Rp 200 Triliun untuk Sektor Riil

Selanjutnya: Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kreatif lewat Transformasi M Bloc Space

Menarik Dibaca: 3 Fakta Tentang Pori-Pori Wajah, Benarkah Bisa Dihilangkan?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×