Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belum lama ini Indonesia Investment Authority (INA) melalui anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, PT Rafflesia Investasi Indonesia (RII) dan PT Abhinaya Investasi Indonesia (AII) baru saja menandatangani kesepakatan penyelesaian transaksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) beserta anak perusahaannya PT Waskita Toll Road (WTR).
Kesepakatan penyelesaian transaksi itu ditujukan untuk dua ruas Jalan Tol Trans Jawa, yakni Tol Kanci – Pejagan dan Tol Pejagan – Pemalang. Adapun total dana investasi yang digelontorkan INA untuk dua proyek tol tersebut adalah sebesar Rp 5,8 triliun.
Menanggapi hal itu, Lisye Octaviana, Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menyatakan sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang infrastruktur, khususnya jalan tol, JSMR menyadari kebutuhan investasi infrastruktur di Indonesia sangat besar.
Baca Juga: Nusantara Infrastructure (META) Siap Akuisisi 40% Saham Tol Milik JSMR
Untuk itu, perseroan melihat peran lembaga Sovereign Wealth Fund (SWF) milik Indonesia, Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau yang dikenal juga dengan Indonesia Investment Authority (INA) sangat diperlukan.
“Hal ini akan berdampak positif bagi Perseroan, karena akan memberikan solusi baru pendanaan yang pada prinsipnya akan berdampak baik bagi sisi keuangan Perusahaan,” ujar dia saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (9/9).
Jasa Marga turut menyambut baik rencana investasi SWF di Indonesia khususnya di jalan tol. Perseroan melihat lembaga SWF ini merupakan alternatif untuk program asset recycling. Sayangnya, ia belum menginformasikan apakah SWF/INA akan melakukan investasi pada Jasa Marga dalam proyek pembangunan ruas tol.
“Saat ini kami masih menunggu pembahasan lebih lanjut terkait rencana ini,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News