kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jelang lebaran, produsen AMDK genjot produksi


Jumat, 16 Mei 2014 / 23:00 WIB
Jelang lebaran, produsen AMDK genjot produksi
ILUSTRASI. Aktifitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Indonesia, Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (12/8/2022). Resesi Ekonomi Mengancam, Cermati Proyeksi Harga Komoditas Tahun 2023.


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Menjelang lebaran, produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) menggenjot produksinya. Sebab biasanya, pada momen tersebut konsumsi akan AMDK meningkat.

Hendro Baroeno, Ketua Asosiasi Perusahaan Air Minum dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) menuturkan pada bulan Mei dan Juni, produksi AMDK diperkirakan berada di angka 2 miliar liter.

"Produsen yang biasanya memproduksi dalam dua shift, akan digenjot dengan produksi dalam tiga shift," kata Hendro, Jumat (16/5).

Menurutnya, pada April kemarin, produksi AMDK juga sudah mencapai 1,95 miliar liter.  Namun hal itu dikarenakan kondisi cuaca yang Pulau Jawa yang panas sehingga konsumsi AMDK meningkat.

Selain itu, kata Hendro, dari tahun ke tahun konsumen AMDK juga semakin banyak. Tak hanya minuman dalam gelas atau botol, tetapi juga air dalam galon yang meningkat. "Pemilihan legislatif April lalu juga ikut mengerek konsumsi AMDK, khususnya untuk yang gelas," kata Hendro.

Permintaan yang meningkat saat lebaran nanti, diperkirakan bakal mengerek harga jual AMDK. Hal itu akibat dari kenaikan upah karyawan dan juga dampak kenaikan tarif dasar listrik.

Sayangnya, saat ini Hendro belum bisa memastikan produsen mana saja sudah menaikkan harga dan besaran kenaikan harganya. "Biasanya kalau karena listrik dan UMR dibawah 10%, kenaikannya bisa ditekan jadi hanya 6-7%," kata Hendro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×