Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsorsium Patimban yang beranggotakan PT CT Corp Infrastruktur Indonesia (CTII), PT Indika Logistics & Support Services (ILSS), PT U Connectivity Services (UCS) dan PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), resmi ditetapkan oleh pemerintah sebagai pemenang tender proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat.
Pemerintah Jepang meminta Indonesia membentuk operator bersama antara kedua negara untuk mengelola Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat. Jepang meminta konsorsium Jepang-Indonesia segera dibentuk.
Menanggapi hal tersebut, Yukki Nugrahawan Hanafi juru bicara konsorsium sekaligus Wakil Direktur Utama PT Indika Logistics & Support Services (ILSS) menjelaskan bahwa pihaknya saat ini dalam tahap pembicaraan dengan perusahaan asal Jepang. Yukki mengaku, saat ini konsorsium masih dalam tahap merampungkan Joint Venture (JV).
Baca Juga: Pelindo III jalankan penugasan sebagai operator sementara di Pelabuhan Patimban
"Joint Venture di antara konsorsium akan menjadi perusahaan, yang nantinya perusahaan ini atau konsorsium ini yang akan menjadi badan usaha pelaksana (BUP) atau operator Pelabuhan Patimban. Pada saat BUP nya telah kami dapatkan baru di situ secara legal dimungkinkan kita memfinalisasikan dengan calon partner kita dari Jepang," jelas Yukki kepada kontan.co.id, Rabu (13/1).
Yukki menyebut penentuan sahamnya direncanakan mayoritas 51% untuk konsorsium sementara 49% untuk partner yang ikut bergabung yaitu Jepang. "Tapi ini masih too early. Kita masih pembicaraan pararel sekarang," katanya.
Saat ini Konsorsium masih mempersiapkan perizinan dan fasilitas yang dibutuhkan untuk mengoperasikan pelabuhan yang dibangun atas pinjaman pemerintah Jepang tersebut.
"Untuk persiapan teknisnya konsorsium sudah mulai berkomunikasi dengan calon potensial klien dan tentunya kita akan memberikan pelayanan yang terbaik yang berkaitan dengan teknis kebutuhan peralatan di lapangan seperti apa. Nanti informasinya akan kita kumpulkan sebagai dasar untuk perkembangan pembelian peralatan, dan hal-hal pendukung teknis operasional lainnya," ujar Yukki.
Mengenai pendanaan, Yukki mengatakan, pihaknya akan mendapatkan pendanaan dari equity, juga didukung oleh perbankan dan lembaga keuangan lain baik di dalam maupun luar negeri, dan pemenuhan equity lain.
Pihaknya menargetkan bisa memulai pengoperasian terminal kendaraan di Pelabuhan Patimban pada November 2021 setelah semua fasilitas pendukung dan izin yang diperlukan selesai. Operasi Patimban akan dibagi menjadi 2 area terminal, Terminal Kontainer dan Terminal Kendaraan.
Sementara Terminal Kontainer diperkirakan akan mulai dioperasikan pada tahun 2024, setelah pembangunan fasilitas infrastruktur dan fasilitas pendukung lainnya siap. Kedua terminal ditujukan untuk kegiatan domestik dan ekspor-impor.
"Lokasi Patimban yang lebih dekat dengan sentra industri di Provinsi Jawa Barat diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada efisiensi biaya logistik para pelaku industri di Jawa Barat," katanya.
Selain itu, Yukki menambahkan, kelancaran serta kemudahan aksesibilitas, diharapkan dapat mengurai kemacetan di wilayah Tanjung Priok. Patimban juga diharapkan dapat berfungsi sebagai back up outlet Pelabuhan dan menurunkan tingkat kemacetan di DKI Jakarta dengan memindahkan sebagian lalu lintas angkutan berat ke luar wilayah Ibu Kota.
Menurutnya, penetapan pemenang proyek dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) ini memastikan konsorsium yang dipimpin oleh CTII dan ILSS akan bertindak sebagai pihak yang akan menjalankan operasi Pelabuhan Patimban sampai dengan berakhirnya kesepakatan masa konsesi.
Baca Juga: Kemenhub resmikan pelayaran perdana lintas penyeberangan di Pelabuhan Patimban
"Konsorsium, dengan keahlian dan pengalaman dibidangnya masing-masing, memiliki visi yang sama untuk mensukseskan operasi dan untuk memberi layanan terbaik sehingga dapat menjadi pelabuhan pilihan pengguna jasa dan menjadikan Indonesia lebih berdaya saing," jelas Yukki.
Pelabuhan Patimban disiapkan untuk dapat menjadi pelabuhan pertama di Indonesia yang mengintegrasikan seluruh mata rantai pasok sekaligus menjadi Pelabuhan baru berskala Internasional yang akan melengkapi Pelabuhan Internasional yang saat ini telah beroperasi.
Selanjutnya, Patimban diharapkan dapat menjadi bagian dari pelayanan transportasi dan logistik di Indonesia yang memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat secara umum serta memberikan multiplayer effect, yang dapat dinikmati oleh masyarakat sekitar Patimban dan Jawa Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News