kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

JNE menambah armada truk besar


Senin, 07 Februari 2011 / 10:28 WIB
JNE menambah armada truk besar
ILUSTRASI. Komisaris dan direksi baru AISA usai RUPSLB


Reporter: Yudo Widiyanto |

JAKARTA. Bisnis jasa pengiriman barang (logistik) memang menjanjikan. Salah satu pemainnya PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) terus mengembangkan usaha di bidang ini. Kali ini, JNE memperluas segmen pasar dengan membidik layanan logistik skala besar di atas 1 ton.

Guna memperlebar kepak sayap usahanya di segmen ini, sejak awal 2011 JNE membeli 100 unit truk tronton. Truk tersebut sudah mulai beroperasi untuk mengantar barang-barang kebutuhan pokok di wilayah Jawa dan Sumatra. "Kami sudah membeli 100 unit truk tronton," kata, Johari Zein, Direktur Utama JNE, akhir pekan lalu.

Sayang, Johari enggan menyebut total investasi pembelian truk berkapasitas 20 hingga 30 ton itu. Namun, sebagai gambaran, harga satu unit truk tronton diperkirakan mencapai Rp 1 miliar. Untuk memperkuat layanan yang baru dirambahnya ini, JNE berencana terus menambah armada truknya. "Potensinya besar. Apalagi, setahu saya, belum ada pengusaha kurir yang terjun ke bisnis logistik ini," ungkapnya.

Demi memantau lalu lintas barang, JNE juga melengkapi truk dengan perangkat global position system (GPS). "Kami ingin memberi layanan maksimal," ujarnya.

Rencananya, tahun ini juga, JNE akan memperluas jangkauan layanannya hingga ke Kalimantan dan Sulawesi. Untuk melakukan ekspansi ini, JNE menyisihkan 30% dari pendapatan 2010. Total dana yang disiapkan Rp 150 miliar. Sebagian besar anggaran itu dipakai untuk membeli 40 armada baru.

Sekadar informasi, pangsa pasar JNE di bisnis logistik berkapasitas di atas 1 ton masih kecil, sekitar 5%-10%. Lain halnya di bisnis kurir yang sudah menggenggam sekitar 85% pangsa pasar.

Meski begitu, potensi bisnis logistik memang menjanjikan. Lembaga riset Frost & Sullivan memperkirakan, nilai pasar logistik tahun ini bisa mencapai Rp 1.400 triliun. Jumlah ini naik 8,3% dibanding tahun 2010 yang sebesar Rp 1.306 triliun. Prediksi tersebut didasarkan pada peningkatan aktivitas di beberapa sektor ekonomi, seperti minyak dan gas (migas), pertambangan, perkebunan, dan manufaktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×