Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Pupuk batubara ini telah dipatenkan di Indonesia sejak 2013, sedangkan proses paten di AS dimulai sejak Oktober 2016. Setelah melalui proses yang cukup panjang, R Umar Hasan Saputra dan Davy Makimian Direktur Utama perusahaan PT Saputra Global Harvest di Indonesia, bersama mitra bisnisnya Steve Budiono Direktur Utama Global Green Energy Solutions Corporation (GLOGENS) yang berada di AS, akhirnya memperoleh hak paten dari AS pada 2020.
Baca juga : Butuh 23 tahun bagi novel laris ini diizinkan di Korea Utara
Sebagai langkah tindak lanjut setelah diterbitkannya hak paten pupuk batubara, GLOGENS akan memproses pengajuan perizinan dan lisensi ke pihak otoritas terkait di AS, sebelum masuk ke tahap upaya pemasaran secara lebih luas. Untuk mendukung upaya tersebut, GLOGENS juga telah menyiapkan lahan di California untuk uji coba pupuk batubara bagi tanaman padi, serta sedang menyiapkan lahan tambahan di Indiana untuk jenis tanaman jagung.
Guna mendukung penetrasi Glogens Organic Micro-Carbon Fertilizer ke pasar AS, Konsul Jenderal (Konjen) RI Chicago Meri Binsar Simorangkir menyatakan, KJRI dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) bersama perwakilan RI di AS akan membantu fasilitasi proses pengajuan sertifikasi standarisasi pupuk batubara ke lembaga-lembaga terkait di AS. Selain itu, bantuan juga akan dilakukan dalam upaya-upaya promosi dan pemasaran bekerja sama dengan pihak-pihak terkait di wilayah Midwest.
Wilayah itu dikenal sebagai salah satu pusat produksi pertanian dan perkebunan utama di AS, seperti kedelai, jagung dan gandum, sehingga Midwest AS merupakan salah satu kawasan yang sangat potensial untuk pemasaran pupuk batubara. Sampai saat ini PT Saputra Global Harvest juga telah menjalin kerja sama dengan Zimbabwe, melalui penandatanganan perjanjian disediakannya lahan bagi uji coba pupuk batubara ciptaan Saputra di negara tersebut.
Baca juga: Promo Hari Hari Swalayan 25-28 Juni hadir untuk pemburu diskon
Usai pupuk dipasarkan di Zimbabwe selama 1-2 tahun, pupuk batu bara ini rencananya akan diperkenalkan ke berbagai negara Afrika lainnya, termasuk Kenya, Zambia, Namibia dan Ghana. Ke depannya, diharapkan pemasaran pupuk batubara karya putra bangsa ini juga dapat memasuki pasar benua lainnya seperti Eropa, Asia dan Australia.
(Aditya Jaya Iswara)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kabar Gembira, Pupuk dari Batu Bara Karya Anak Bangsa Raih Hak Paten di AS",
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News