kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Kadin Terbitkan Buku Pedoman untuk Dorong Sektor Properti yang Berkelanjutan


Jumat, 23 Mei 2025 / 21:39 WIB
Kadin Terbitkan Buku Pedoman untuk Dorong Sektor Properti yang Berkelanjutan
ILUSTRASI. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meluncurkan buku panduan inovatif berjudul Transitioning to Net Zero: Net Zero Roadmap Guideline for Property Developers.


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Dalam upaya mendukung target Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia sekaligus mendorong sektor properti menuju masa depan yang berkelanjutan, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meluncurkan buku panduan bertajuk Transitioning to Net Zero: Net Zero Roadmap Guideline for Property Developers.

Buku ini dirancang sebagai panduan praktis bagi para pengembang properti agar dapat berkontribusi dalam menurunkan emisi karbon dan menjawab tantangan perubahan iklim melalui pembangunan yang rendah karbon.

Baca Juga: Kadin Luncurkan Panduan Bagi Pengembang Properti Menuju Pembangunan Rendah Karbon

Komitmen Iklim Nasional

Sebagai informasi, NDC merupakan komitmen nasional Indonesia dalam kerangka Paris Agreement, kesepakatan global yang ditandatangani oleh 197 negara untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dan mencegah dampak perubahan iklim ekstrem.

Peluncuran buku panduan ini dinilai menjadi langkah strategis guna mendukung komitmen tersebut, khususnya di sektor properti yang memiliki kontribusi besar terhadap konsumsi energi dan emisi karbon.

Baca Juga: Tingkatkan Kinerja, Pengembang Properti Andalkan Marketing Sales Tahun Ini

Pentingnya Transisi Net Zero

Kepala Badan Pengembangan Kawasan Properti Terpadu Kadin Indonesia Budiarsa Sastrawinata mengatakan bahwa roadmap ini disusun untuk menjawab kebutuhan konkret pelaku industri properti.

"Dalam konteks sektor properti, saya ingin menyoroti langkah-langkah konkrit yang selaras dengan roadmap dalam buku panduan ini," ujar Budiarsa dalam acara peluncuran yang digelar di Studio 1 Kompas TV, Menara Kompas, Jumat (23/5).

Menurutnya, Asia Tenggara, termasuk Indonesia, kini berada di garis depan risiko perubahan iklim.

Oleh karena itu, transisi menuju net zero bukan sekadar wacana, melainkan strategi nasional yang mendesak.

Baca Juga: Marketing Sales Agung Podomoro (APLN) Capai Rp 445 Miliar Hingga April 2025

Tantangan Pendanaan dan Peran Sustainable Finance

Namun, ia juga mengakui bahwa transisi ini membutuhkan biaya besar.

“Pendanaan adalah tantangan besar, namun juga peluang transformasional untuk membangun kota dan bangunan masa depan yang cerdas, rendah karbon, dan tahan iklim,” jelasnya.

Salah satu kunci percepatan adalah pembiayaan hijau (green financing).

Sustainable finance tidak lagi menjadi tren, tetapi kebutuhan sistemik. Ia memungkinkan efisiensi, inovasi, dan profitabilitas jangka panjang,” tegas Budiarsa.

Baca Juga: Pengembang Bersinergi dengan Kampus Menyiapkan Arsitek Masa Depan

Isi dan Struktur Panduan

Buku panduan ini disusun dengan merujuk pada empat aspek utama:

  1. Urgensi Iklim: Sektor bangunan memiliki peran signifikan dalam konsumsi energi dan emisi global.
  2. Seruan Global: Tekanan internasional agar sektor properti mengadopsi pengembangan rendah karbon.
  3. Kebutuhan Lokal: Pertumbuhan permintaan perumahan mendorong urgensi transisi ke konstruksi berkelanjutan.
  4. Perspektif Finansial: Inisiatif pembiayaan hijau dan penilaian risiko iklim mendorong kepatuhan terhadap prinsip ESG.

Lebih lanjut, panduan ini menawarkan Peta Jalan Dasar (Basic Roadmap) yang terdiri dari tujuh langkah utama bagi pengembang:

  • Menilai kinerja awal: Menggunakan GRI Standards atau Carbon Disclosure Project (CDP).
  • Menganalisis emisi dan risiko: Dengan Life Cycle Assessment (LCA) dan pemetaan emisi Scope 1, 2, dan 3.
  • Menetapkan komitmen dan target net zero: Berbasis sains dan sesuai kerangka kerja global.
  • Melibatkan pemangku kepentingan: Untuk kolaborasi dan kepemilikan kolektif.
  • Menyusun strategi dekarbonisasi: Termasuk aksi jangka pendek, menengah, dan panjang.
  • Memantau dan melaporkan kemajuan: Verifikasi emisi secara tahunan.
  • Berinovasi dan membiayai: Meningkatkan upaya secara berkelanjutan dan memanfaatkan instrumen pembiayaan hijau.

Dengan peluncuran panduan ini, Kadin berharap para pelaku industri properti dapat mengambil peran aktif dalam mendorong pembangunan rendah emisi dan berkelanjutan, sejalan dengan arah kebijakan nasional menuju ekonomi hijau.

Selanjutnya: Ekonomi Jerman Tumbuh Berkat Sektor Perdagangan dan Konsumsi

Menarik Dibaca: Didominasi Hujan, Ini Prakiraan Cuaca Besok (24/5) di Banten

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×