kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

KAI akan hidupkan jalur KA Kedungjati-Ambarawa


Jumat, 22 Agustus 2014 / 20:43 WIB
KAI akan hidupkan jalur KA Kedungjati-Ambarawa
ILUSTRASI. Menteri Perindustrian meminta para produsen motor listrik untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan kembali menghidupkan jalur KA yang bersejarah di Kedungjati-Tuntang-Ambarawa Jawa Tengah. Nantinya, jalur KA tersebut akan membentang sepanjang 36,7 kilometer (km). 

"Rencana induk perkeraapian melakukan reaktivasi jalur rel yang sudah mati, yang sudah tidak beroperasional dari jalur Kedungjati-Tuntang-Ambarawa, 36,7 km panjangnya," ujar Mantan Humas KAI yang kini menjabat Kepala Daop VII, Sugeng Priyono, Kamis (21/8). 

Sugeng menjelaskan, jalur KA yang sedang direaktivasi tersebut merupakan salah satu jalur rel KA pertama yang dibuat di Indonesa 150 tahun lalu. Saat ini proses pengerjaannya memasuki tahap pembebasan lahan. 

Proses tersebut, menurut KAI, melibatkan pemerintah daerah untuk membantu melakukan pembebasan lahan. Sementara terkait pendanaan pembebasan lahan, KAI menyebut, tanah di areal Jalur KA tersebut milik negara. Jadi, KAI hanya menggati ongkos bongkar pindah bangunan sesuai sesuai ketentuan yang ada. 

"Tergantung bangunanya sudah ada SK direksinya apa belum. Kalau untuk permanen Rp 250.000 per meter, kalau semi permanen Rp 200.000. Nanti ada pagar juga dihitung, dari bangunan kayu ada lagi," kata dia. 

KAI berharap reaktivasi jalur KA tersebut cepat selesai dengan dukungan seluruh stakeholder di Jawa Tengah.  Reaktivasi jalur tersebut diharapkan dapat mengidupkan kembali tempat-tempat wisata yang bersejarah terkait KA di Ambarawa dan sekitarnya.

"Bagaimana bisa tahu ada musium Ambarawa terbesar di Asia Tenggara, ada koleksi loko uap. Kalau sudah bisa berjalan, wisata kuliner tumbuh, hotel, berapa lapangan kerja terserap, berapa UKM kayak sovenir dari eceng gondok. Mudah-mudahan jalur Ambarawa-Kedungjati-Tuntang selesai," kata Sugeng. (Yoga Sukmana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×