Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
Asal tahu saja, di tahun lalu ZINC memproduksi konsentrat timbal sebesar 16.876 ton, konsentrat seng sebesar 16.876 ton, dan perak sebesar 1.428 ton. Dengan hasil tersebut, penjualan ekspor ZINC mencapai Rp 885,11 miliar.
Hendra berujar, meski terjadi penurunan nilai penjualan ekspor per kuartal dua lalu, secara umum permintaan ekspor masih terjaga. Sejauh ini, ZINC masih menjadikan China sebagai negara tujuan ekspor utama produk-produk mineral perusahaan. Hal itu tak lepas lokasi smelter pemurnian yang paling dekat dari Indonesia ada di China.
Baca Juga: Kapuas Prima Coal (ZINC) fokus pacu produksi dan penyelesaian proyek smelter
“Selain itu, kami juga memiliki alternatif pasar ekspor seperti Korea dan Jepang,” imbuhnya.
Dia menekankan, ZINC akan fokus memperkuat nilai penjualan produk mineral yang mana hasil penjualan tersebut sangat tergantung dari pergerakan harga komoditas yang bersangkutan. Ia pun yakin, penjualan produk ZINC akan membaik di sisa tahun ini.
“Sebagai catatan, harga komoditas khususnya seng dan timbal sudah mulai membaik di pertengahan tahun ini,” ungkap Hendra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News